07. Pandangan Pertama

9K 693 25
                                    

"If you let me be your man, then I'll take care of you."
~
ZAYN MALIK
_____________________________

"~ZAYN MALIK_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WAKTU sudah menunjuk angka 08.00 pagi, tetapi motor yang dikendarai Abhim dan ditumpangi Kanaya malah baru memasuki lapangan parkir. Kedua insan itu terlihat panik karena telat di hari pertama MOS mereka. Sebenarnya ini semua salah Abhim yang terlambat bangun karena begadang bermain Mobile Legends dengan teman-teman online-nya.

"Nay, helmnya lepas dulu!"

Abhim menahan pergelangan tangan Kanaya ketika dirasanya gadis itu akan segera pergi tanpa melepas helm yang digunakannya.

Kanaya berdecak tersadar, lantas saja ia langsung melepaskan benda tersebut dari kepalanya lalu menggantikanya dengan sebuah topi berbentuk kerucut yang baru dibuatnya tadi malam.

"Ayo, Bhim! Jangan lama-lama!"

Kanaya menarik tangan Abhim untuk segera mengekorinya ke lapangan dan masuk ke barisan. Beruntung, acara MOS pagi itu ditunda selama lima menit karena beberapa anggota OSIS masih belum menampakkan batang hidung mereka.

"Kalau diliat-diliat lo mirip juga sama Anabelle, Nay."

Abhim yang berbaris tepat di sebelah Kanaya menyikut lengan gadis itu pelan dengan tatapan jahilnya.

Kanaya menghela napasnya dalam merasa lega karena mereka belum terlambat yang itu berarti mereka tidak akan dikenai hukuman. Bicara tentang itu, Kanaya tiba-tiba menangkap hal yang menjanggal di matanya.

"Lo nggak bikin gelang dari rapia?"

Abhim melihat sekitar dan mulai menyadari bahwa seharusnya peserta MOS yang berjenis kelamin laki-laki wajib menggunakan gelang yang terbuat dari tali rapia di lengan bagian atas mereka.

"Gue lupa." Abhim kemudian berdecak kesal.

Tok, tok!

Suara mikrofon yang diketuk lembut menarik perhatian peserta MOS untuk menengok ke atas panggung. Di sana berdirilah sosok pria gagah dan cukup tampan yang diyakini merupakan ketua OSIS yang sedang menjabat di Independent Global School kala itu.

Usai mengucapkan salam dan memperkenalkan diri, sang ketua OSIS menjelaskan sesi-sesi kegiatan yang akan dilakukan peserta MOS. Semua orang tampak fokus mendengarkan, kecuali Kanaya karena gadis itu terlalu sibuk menanyakan teman-teman sebarisnya jika saja dari mereka ada yang memiliki gelang rapia lebih untuk diberikan pada Abhim. Sayangnya, tidak satupun dari mereka yang memilikinya.

"Baik, sebelum acara dimulai saya ingin menegaskan kembali bahwasanya bagi peserta yang tidak menggunakan alat-alat dengan lengkap, dipersilakan untuk naik dan berdiri di atas panggung."

Deg!

Jantung Kanaya seolah berhenti ketika mendengarnya, ia langsung menatap Abhim yang malah terlihat biasa-biasa saja dan bersiap untuk naik dengan pasrah.

Herzkiel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang