42. Hari Terakhir

4.4K 358 13
                                    

"Tuhan kuatkan aku menerima semua ini, jika dia memang untukku, kuharap kembalikan dia padaku."
~
ALDY MALDINI
_____________________________

TIDAK aneh bila Kanaya merasakan ada sesuatu yang kurang dalam hari-harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIDAK aneh bila Kanaya merasakan ada sesuatu yang kurang dalam hari-harinya. Lagipula, siapa yang tidak marah ketika ditinggal pergi begitu saja. Namun, andai waktu dapat diulang, Kanaya akan tetap melakukan hal yang sama, ia akan lebih memilih Abhim karena jika tidak seperti itu, wajah Herzkiel pasti sudah babak belur akibat kemarahan Abhim.

Kanaya menelan bubur ayam yang baru saja dibelinya sembari bermain ponsel. Bibirnya sempat menampakkan senyuman karena pesan spam yang dilakukan oleh Magenta dan Tristan. Sejak Herzkiel kembali, mereka memang jadi jarang kumpul bersama.

Kak Kiel:
Kamu udah sampai rumah, Na?

Kanaya lekas menengadah ketika membaca pesan yang Herzkiel kirim semalam. Ia tak mau memulai harinya dengan tangisan, tetapi apa daya, perasaannya begitu pilu tiap kali mengingat bagaimana teganya dia meninggalkan Herzkiel tanpa satu katapun semalam. Kanaya tidak tahu apakah Herzkiel masih mau menampakkan wajahnya pada dirinya?

Ting-tong!

Kanaya buru-buru melompat dari kursinya, lalu berlari ke arah pintu dengan jantung yang berdebar-debar. Tak dipungkiri, ia sangat berharap orang yang menekan belnya adalah Herzkiel.

Cklek!

"Nay..."

Cahaya wajah Kanaya pias seketika.

"Ini untuk kamu. Aku boleh masuk?"

Abhim menyerahkan sebuket bunga mawar berwarna merah dengan senyuman terbaiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abhim menyerahkan sebuket bunga mawar berwarna merah dengan senyuman terbaiknya.

"B-boleh... makasih untuk bunganya."

Kanaya memberi Abhim jalan untuk masuk dan meletakkan buket bunga yang besar dan berat itu ke meja. Tidak ingin merasa lebih canggung, Kanaya berusaha menyibukkan dirinya dengan cara mencari vas bunga, mengisinya dengan air, lalu menyusun mawar bawaan Abhim satu-persatu masuk ke dalamnya.

Herzkiel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang