39. Lamaran Kedua

5.1K 396 12
                                    

"I know, you know, we know, we weren't meant to each other and it's fine. But, if the world was ending, you'd come over, right?"
~
JP SAXE ft. JULIA MICHAELS
_____________________________

KANAYA menggigit bibir bawahnya khawatir sembari mondar-mandir di koridor ruangan bernuansa putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KANAYA menggigit bibir bawahnya khawatir sembari mondar-mandir di koridor ruangan bernuansa putih itu. Ia sudah lebih dari tiga puluh menit menunggu, tetapi sang dokter tidak kunjung keluar juga dari ruangan operasi.

"Na..."

Herzkiel menatap Kanaya dengan matanya yang teduh, sebisa mungkin ia berusaha untuk membuat perempuan itu tenang tanpa harus menyentuhnya.

Sejak kejadian dimana Kanaya mengetahui kenyataan bahwa Herzkiel masih lajang dan setelahnya memukuli kedua sahabat pria itu dengan guling—ia mendapat kabar dari Utami bahwa Kanzel, kucingnya, tidak sengaja memakan ikan beserta tulang-tulangnya yang diletakkan di atas meja makan. Alhasil, kucing berusia sembilan tahun lebih itu harus melakukan operasi kecil karena ada tulang yang menyangkut di sekitar kerongkongannya.

"Aku lupa bilang ke Tante kalau Kanzel itu rakus Kak, dia bakal makan apa aja yang kelihatan di matanya..."

Awalnya Herzkiel cukup terkejut saat mengetahui bahwa kucing yang pernah ia belikan untuk Kanaya sembilan tahun lalu masih bernyawa. Tak dipungkiri, Herzkiel juga merasa sangat bahagia karena Kanaya masih senantiasa mengurus dan merawatnya dengan baik walaupun hubungan mereka telah lama berakhir.

Tidak lama kemudian pintu ruangan operasi terbuka dan dokter memersilakan Kanaya dan Herzkiel untuk masuk. Di dalamnya, Kanzel tampak berbaring santai seperti tidak terjadi apa-apa meskipun beberapa waktu lalu sempat histeris karena takut dengan pinset yang dokter arahkan ke dalam mulutnya.

 Di dalamnya, Kanzel tampak berbaring santai seperti tidak terjadi apa-apa meskipun beberapa waktu lalu sempat histeris karena takut dengan pinset yang dokter arahkan ke dalam mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kanzel..."

Bibir Kanaya berkedut ke bawah, ia mengangkat tubuh kucing gemuk itu, lalu memeluknya sembari menangis terisak. Jujur, Kanaya begitu mengkhawatirkan Kanzel karena usia kucing itu yang terbilang tidak lagi muda.

Herzkiel menatap wajah bulat Kanzel yang menghadap ke arahnya. Kucing itu mengeong seolah meminta pertolongan dari Herzkiel agar bisa terlepas dari pelukan erat dan berlebihan Kanaya.

Herzkiel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang