35. Cinta Lama

4.7K 378 38
                                    

"That should be me, holdin' your hand, that should be me, makin' you laugh, that should be me, this is so sad."
~
JUSTIN BIEBER
_____________________________

SABTU siang ini Kanaya memanfaatkan waktu liburnya untuk berbelanja kebutuhan pangan di sebuah toko swalayan yang jaraknya cukup dekat dengan apartemen yang ditempatinya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SABTU siang ini Kanaya memanfaatkan waktu liburnya untuk berbelanja kebutuhan pangan di sebuah toko swalayan yang jaraknya cukup dekat dengan apartemen yang ditempatinya saat ini.

Kereta dorong miliknya hampir penuh, tetapi Kanaya kelihatannya belum juga tuntas mengambil barang-barang bulanan yang ada di checklist-nya.

Ketika melewati rak susu, Kanaya merasa dejavu. Ia teringat akan kejadian memalukan yang dialaminya saat bersama Herzkiel.

Bicara tentang pria itu, sampai saat ini Kanaya tidak pernah lagi mendengar kabarnya. Bukan karena tidak bisa, ia tentunya bisa dengan mudah mengetahui keadaan Herzkiel melalui Magenta dan Tristan, tetapi tidak ia lakukan untuk menghargai Abhim yang kini adalah kekasihnya.

Ya, Kanaya memberikan kesempatan untuk yang ke sekian kalinya pada Abhim. Sejauh ini pria itu memang pantas sehingga Kanaya tidak menyesal telah mengambil keputusan itu.

"Excuse me..."

Kanaya tersadar dari lamunannya ketika seorang anak kecil mengajaknya berbicara.

"Can you help me to get that? I can't reach it," ujarnya sembari menunjuk ke arah rak susu rasa stroberi dengan telunjuk mungilnya yang berisi.

"This one?"

Kanaya ikut menunjuk untuk memastikan apa yang ditangkap otaknya benar.

"Yup."

Kanaya menahan senyum gelinya ketika bocah itu terlihat begitu antusias hanya dengan memegang sekotak susu stroberi yang sebenarnya tak seberapa itu.

"Papa used to really like this brand of milk, I finally had a chance to taste it. Thank you, Aunt—ehm..."

"Kanaya," jelas perempuan itu.

"Beautiful name. I'm Kylian."

Anak itu mengulurkan tangannya untuk berjabat. Dilihat dari caranya berbicara dan bersikap, Kanaya yakin Kylian tidak dibesarkan di Indonesia. Anehnya, wajah Kylian tidak ada bule-bulenya, malah lebih condong seperti penduduk Korea atau Cina.

"Where's your parents?" tanya Kanaya yang sejujurnya agak khawatir melihat Kylian berkeliaran sendiri tanpa adanya pengawasan.

"I don't know, I left them to date, but now I'm lost."

Kanaya tak kuasa menahan kekehannya melihat wajah lugu Kylian saat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

"Let's find them together."

Kanaya menggandeng tangan Kylian, lalu menyusuri toko swalayan tersebut sembari menengok ke kiri dan kanan meski dirinya sendiri tidak tahu bagaimana bentuk wajah orang tua Kylian.

Herzkiel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang