32. Putus

5.3K 386 31
                                    

"It's not the fact you kissed him yesterday. It's the feeling of betrayal that I just can't seem to shake and everything I know tells me that I should walk away."
~
DEAN LEWIS
_____________________________

BUNYI decitan kuat yang berasal dari roda belakang mobil mewah yang mengerem secara mendadak membuat orang-orang yang berada di sekitarnya menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUNYI decitan kuat yang berasal dari roda belakang mobil mewah yang mengerem secara mendadak membuat orang-orang yang berada di sekitarnya menoleh. Seorang pria tampan keluar dengan langkah yang terburu-buru, menerobos hujan tanpa payung, dan mengabaikan mobilnya yang berhenti di depan gedung rumah sakit.

Herzkiel berlari menuju lift dengan ponsel yang masih menempel di telinga kanannya. Setelah mengatar Kanaya ke taman dengan aman, ia langsung menerima kabar yang tak mengenakkan dari Magenta, hal itu membuatnya harus segera melaju pergi ke rumah sakit.

Besi berjalan berbentuk persegi panjang itu berhenti di lantai paling atas, yakni rooftop, tempat dimana biasanya para tenaga medis mencari udara segar dan beristirahat sejenak.

Matanya menangkap keberadaan orang-orang yang familiar, salah satunya Magenta dan Tristan. Derasnya hujan membuat pakaian pria itu basah kuyup dan kemampuan matanya buruk. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mendekat dan menerobos kerumunan yang tak lain merupakan keluarga kecil Krishava.

"El bilang jangan ada yang mendekat!"

Jeritan Elysia membuat langkah Herzkiel berhenti mendadak. Matanya membulat sempurna ketika melihat betapa kacaunya keadaan gadis itu. Tangannya berdarah karena Elysia menggenggam pecahan kaca— yang diarahkannya ke nadi leher—cukup kuat.

"El, please... kita perlu bicara."

Dalam sepanjang umur hidupnya, baru kali ini Herzkiel mendengar Magenta melembutkan nada bicaranya.

"Bicara apa?! Abang nggak usah sok peduli sama El, perlakuin aja El kayak biasanya!"

Herzkiel menatap Magenta dan Tristan yang sama kacau dan putus asanya. Sepertinya, mereka telah membujuk Elysia dalam waktu yang cukup lama.

"El bilang jangan deket-deket! Kak Tristan emang mau liat El sama anak El mati karena jatuh dari ketinggian, ya?!"

Herzkiel menahan dada Tristan ketika pria itu memaksa maju untuk menggapai Elysia yang semakin dekat dengan ujung gedung.

"El," panggil Herzkiel yang membuat tatapan gadis itu langsung mengarah padanya.

Mata Elysia yang semulanya hanya berkaca-kaca kian mengucurkan air mata, bibirnya berkedut ke bawah, sedangkan dadanya merasakan kelegaan yang luar biasa ketika melihat Herzkiel.

"Kak Kiel..."

"El turun," perintahnya.

Elysia menggelengkan kepalanya cepat dan kuat. "El denger Abang dan Papa berencana gugurin kandungan El, mereka sama aja kayak Kak Tristan. El nggak mau hidup tanpa anak El, Kak..."

Herzkiel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang