03. Judo

18.1K 1.2K 70
                                    

"I'd walk through fire for you, just let me adore you."
~
HARRY STYLES
_____________________________

" ~HARRY STYLES_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PUKUL 07.00 adalah waktu dimana Herzkiel biasanya memarkirkan motor di lapangan parkir sekolah. Namun, karena hari ini motornya masih tertinggal di kediaman yang lama, Herzkiel mau tidak mau harus datang sedikit terlambat. Ia sebenarnya bisa saja tiba di sekolah di jam biasa dengan menggunakan Gocar sebagai alat transportasi, tetapi karena tadi malam Magenta dan Tristan menghubunginya untuk menawarkan jasa antar jemput, ia jadi harus menunggu kedatangan kedua sahabatnya itu.

Di balik segala ujian dan cobaan pasti ada hikmahnya. Sekarang Herzkiel paham arti kalimat tersebut. Ia melangkah sedikit lebih maju dari halaman rumahnya untuk mengintip Kanaya yang tampaknya akan segera berangkat ke sekolah dengan seorang pria yang Herzkiel ketahui merupakan kenalan Magenta semasa menjabat sebagai kapten tim basket.

"Nay!"

Abhim melambai-lambaikan tangannya antusias seolah mereka sudah lama tidak bertemu. Kanaya balas melambai, tetapi dengan mata yang mengarah ke bawah, sibuk mengurus ikatan tali sepatunya yang sering terlepas. Usai menyelesaikan urusan sepatunya, Kanaya menghampiri Abhim dan meminta helm andalannya pada pria itu. Namun seperti biasa, Abhim tidak memberikannya secara cuma-cuma, pria itu mengambil roti panggang berbentuk segitiga yang Kanaya apit di bibirnya sejak tadi lalu memakannya dengan santai.

"Heum ... manis banget rotinya! Rasa stroberi, ya?" Abhim melirik bibir merah muda Kanaya sembari mengerlingkan matanya genit.

Kanaya menggeleng dan mengecap bibirnya sendiri. "Perasaan lipbalm gue nggak ada rasa."

"Masa? Coba sini!" Abhim mencakup pipi tembam Kanaya menggunakan salah satu tangannya lalu menariknya maju seolah-olah ia akan memberikan kecupan di bibir penuh yang kecil itu.

Herzkiel merasa candaan dua insan itu sudah kelewatan batas dan ia memiliki hak untuk menghentikannya karena Yusmala pernah meminta Herzkiel untuk menjaga putrinya dengan baik. Namun, baru saja maju selangkah, pergerakan Herzkiel langsung dihentikan oleh sebuah mobil mewah familiar yang tiba-tiba berhenti tepat di depan rumahnya.

"Good morning, Kiel!"

Atap mobil itu terbuka dan menampakkan dua orang pria yang tak lain adalah Magenta dan Tristan. Keduanya tampil mencolok seperti biasa; menggunakan sweater sebagai luaran dan kacamata hitam untuk menyangkal silau cahaya yang masuk ke mata. Magenta yang bertugas sebagai supir hari ini turun dari mobilnya dan langsung memberikan penilaian terhadap tempat tinggal baru sahabatnya.

"Dua kali lebih kecil dari rumah bokap lo," komentarnya.

Herzkiel mengangguk membenarkan ucapan Magenta dengan mata yang masih mengarah ke samping untuk memerhatikan Kanaya yang baru saja mendorong dada Abhim menjauh. Herzkiel tiba-tiba menghela napasnya lega dan membuat Magenta dan Tristan jadi ikut tertarik untuk mengikuti arah pandangnya. Untungnya, Kanaya sudah lebih dulu naik ke motor Abhim, yang secara otomatis membuat Magenta dan Tristan jadi tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

Herzkiel [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang