PROLOG

13.9K 711 43
                                    

Malam itu Karen tidak bisa tidur. Dia memandangi wajahnya di depan kaca meja rias di kamarnya. Pada pantulan kaca dia berhalusinasi melihat wajah Indy di sana. Wajahnya yang polos dan sendu itu... Selalu menghampirinya setiap hari. Hal buruk yang dulu terjadi takkan bisa meninggalkan pikirannya.

"Masuk! Aku tidak mau melihatmu lagi!" Dante mendorong Indy yang hamil besar ke dalam mobil. Dia memerintahkannya anak buahnya membawa barang-barang Indy ke dalam bagasi. Sebelum menutup pintu mobil, ditatapnya istrinya lekat-lekat. "Aku bisa terima kau menjadi gila sejak Jena datang ke kehidupanku lagi, tapi kau berdekatan dengan Erik dan membiarkannya menemuimu setiap hari adalah hal yang tidak bisa kumaafkan! Oh, Indy. Sopir akan membawamu ke villa terpencil dan kau takkan bertemu siapa-siapa di sana. Ini adalah hukumanmu yang tidak mengikuti omongan suamimu!"

"Dante, Dante!" Indy menarik tangan pria itu namun pria itu menepisnya keras. "Aku mohon jangan lakukan ini. Aku sedang hamil, dan aku bisa kapan saja melahirkan! Aku bersumpah, aku dan Erik tidak punya hubungan seperti yang kau bayangkan!"

"Semua pelayan bilang kau selalu menerima kedatangannya. Untuk apa? Kau pikir aku percaya kalian hanya ngobrol?" Dante tertawa mencemooh. "Tak kukira perempuan kunikahi semurah ini. Asal kau tahu, kau tidak ada artinya bagiku."

Mata Indy menatap nanar ke arah pria itu. Hatinya seperti ditusuk belati saat Dante mengatakan apa yang diucapkannya barusan. Sejak awal dia sudah tahu bahwa dia tidak ada artinya bagi Dante Amran sebab Dante menekankan perasaannya yang besar pada Jena, namun baru kali itu Dante mengutarakannya di depan semua pekerjanya.

Indy dipermalukan oleh suaminya sendiri.

"Silakan kau benci aku, tapi tolong biarkan aku melahirkan anakmu dengan layak," hanya itu permintaannya.

"Aku akan datang untuk menjemputmu sebelum kau melahirkan. Semoga bayi itu lahir dengan selamat dan kau... Kuharap kau mati agar aku bisa bersama wanita yang kucintai." Dante menatap Indy tajam. "Enyahlah, kau bukan wanita yang kuinginkan lagi!"

Kau tak datang, pikir Karen dengan air mata yang berlinang. Kau mengasingkan aku di villa tengah hutan. Aku harus melahirkan anakku sendirian. Jika tak ada Erik, aku dan Valerie akan mati di sana waktu itu.

Kau mengusir istrimu sendiri karena kau dibutakancintamu pada Jena. Aku tak bisa memaafkanmu sampai kapan pun, Dante Amran

**

Authors note: walaupun sudah tamat tetap vote dan comment ya 🙏

Ex Wife's Revenge #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang