-32-

516 59 26
                                    

Changbin pov


Aku tidak pernah merasa nyaman dengan kehidupanku setelah aku mengenal Felix, banyak sekali perasaan janggal yang terasa sangat asing yang bahkan sulit untuk aku jelaskan. Aku bahkan kadang tidak bisa mengatakan dengan lantang apakah aku mencintainya atau mungkin sebaliknya.

Dekat atau tidak, aku tidak pernah benar-benar merasa berada disampingnya. Sangat sulit untuk menggapainya sampai pada akhirnya aku memilih untuk menyerah dan berusaha merasa cukup dengan hanya berada di sekitarnya.

Tidak perduli dia menyukai keberadaanku atau tidak, bahkan aku tetap tinggal saat dia mengusirku. Jadi aku memutuskan untuk tetap bertahan untuknya.

Dia tidak selalu marah padaku, beberapa kali dia tersenyum manis dan memeluku yangaku rasa cukup untuk menebus semua perkataannya yang menyakiti hati. Aku ingin meminta lebih sering, tapi aku takut malah membuatnya terbebani dan kemudian pergi.

Kalian tidak perlu menunggu seseorang pergi untuk merasakan semua kebahagian-kebahagian kecil yang kadang tidak kita sadari. Felix buktinya bisa membuatku bahagia dengan perlakuan yang memang mungkin tidak begitu spesial untuk orang lain.

Heyy!!! Jangan mengejeku, aku tau kalian jauh lebih bahagia dariku, kalian pasti banyak mendapat perhatian dari orang yang kalian sayangi, aku juga suatu saat nanti pasti akan begitu.

Felix pasti akan melihatku dan memilihku..

Pasti..

Setidaknya itu yang selalu aku ucapkan pada diriku sendiri saat jauh darinya, tidak sebelum aku bertemu sosok lain yang ternyata bisa membuatku merasakan gugup dan berdebar selain saat aku dengannya..

Aku terlihat sangat menyedihkan bukan?

~~~~~~~

Aku bertemu dengannya (bukan Felix) tidak berapa lama setelah aku menjalani studiku di London. Pertemuan yang cukup membuatku tergelitik saat mengingatnya..

Apakah kalian tidak keberatan jika aku mencertiakan sosok lain dalam kisah ini? Tapi meskipun ini akan membuat kalian tidak nyaman, tapi aku ingin sedikit bercerita agar kalian tidak selalu menyumpahiku karena merasa aku adalah penjahatnya dalam kisah ini.

Dia adalah sosok sederhana yang aku temui disini, kami bertemu tidak sengaja karena tiba-tiba dia mengetuk kaca mobilku dengan keadaan yang sangat panik. Aku tentu saja kaget bukan main dibuatnya, aku sempat mengira ini modus kejahatan baru.

Maklum saja akukan baru saja tinggal tidak begitu lama, aku hanya mencoba waspada. Tenyata dia hanya bertanya apakah aku bisa mengantarnya ke sebuah supermarket karena dia meninggalkan anjingnya disana karena dia lupa terlalu asik berebelanja.

Wajahnya yang panik tetap terlihat manis meski dengan airmata yang entah kenapa malah membuatnya terlihat semakin lucu. Aku bahkan dengan lancangnya membatu menghapus air mata di pipinya bahkan saat pertemuan pertama kala itu.

Aku sama sekali tidak berani menyentuh Felix tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu, karena dimataku Felix merupakan sosok yang mudah hacur jika kau salah menyentuhnya sedikit saja, tapi dengan orang ini aku bahkan tidak memikirkannya dua kali.. 

Dia tentu saja kaget namun memilih untuk menerima perhatian tanpa membuatku merasa menjadi penjahat karena aku melakukan hal yang hatiku perintahkan.

Dia membuatku sadar, bahwa banyak sekali ketakutan-ketakutan yang seharusnya tidak aku rasakan hanya untuk melakukan hal-hal sederhana.

Aku tidak selalu harus memikirkan resiko-resiko yang mungkin tidak akan pernah terjadi. Dia membuatku merasakan bahwa memiliki seseorang yang kau sukaharusnya membuatmu merasa lebih bergairah untuk hidup.

Bukan malah membuatmu tidak bisa tertidur nyenyak tiap malam karena takut jika dia tiba-tiba pergi meninggalkanku saat aku terbangun nanti.

Dia memang tidak bisa membuatku lupa dengan sosok Felix dan eksistensinya dalam kehidupanku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman dengan diriku sendiri.

Felix memintaku untuk melupakannya dan memulai hidupku tanpanya, bukankah itu berarti aku berhak untuk menggantikan dirinya dihatiku?

Dia yang memintanya, kalianpun tau itu..

Tapi kenapa seolah-olah disini aku yang melakukan kesalahan besar dan mengapa wajahnya sarat akan rasa kecewa.

~~~~~~

Aku pulang bukan untuk bertemu dengannya, aku pulang untuk memulai kisahku dengan sosok yang sudah menemaniku dsini. Bersama teman-temanku dan berharap bisa bahagia.

Namun toh pada akhirnya aku tetap bertemu dengannya, meski pertemuan pertama kami memang tidak disengaja, tapi harus aku akui bahwa pertemuan kami setelahnya memang itu aku yang merencanakannya.

Akupun sebenarnya tidak ingin seperti ini...

Sungguh!!

Aku tidak ingin menyakiti siapapun termasuk diriku sendiri, tapi si bodoh ini malah memulai kembali kisah yang sudah susah payah aku selesaikan.

Sial Felix, ternyata kau memang tidak mudah untuk digantikan begitu saja..

Ternyata masih banyak bagian dari diriku yang terus berteriak rindu. Masih banyak dari harapanku yang berlarian kearahmu, masih banyak cintaku yang ternyata masih sudi menunggu..

Sekarang aku harus apa, kau yang sudah berlari dengan rasa kecewa dihatimu, dia yang sekarang sibuk melontarkan pertanyaan tentang apa hubunganku denganmu..

Aku harus apa Felix??

Apa aku harus mengakhiri kisahku demi kembali mengejarmu? Apa kau pasti menyambutku?

Apa aku harus melepaskan genggamannya dan berlari mengejarmu? Apa kau senang dengan itu??

Tapi diapun pasti akan kecewa, diapun pasti akan bersedih dan akulah penyebabnya. Sekarang mana yang harus aku sesali, bertemu dengannya atau kembali menoleh padamu??

Dengan adanya dirimu memang membuat semuanya menjadi terasa salah dan tidak nyaman Felix, tapi tetap saja aku menginginkannmu dengan menggebu. Ini kesalahan tanpa ada pembearan, dan aku masih ingin meneruskannya.

Memilihmu atau memilihnya pada akhirnya sama saja, tetap akan ada yang tersakiti akhirnya. Tapi jika aku boleh mementingkan diriku sendiri, aku ingin hidup dengannya tanpa terbayang-bayang kisah mu yang pedih felix.

Aku ingin mencintai dengan nyaman, meski mungkin tidak sebesar perasaanku padamu. Aku ingin bahagia meski mungkin aku tidak akan pernah bisa lupa padamu..

Maaf atas egoku yang kembali membuatmu berpikir bahwa aku kembali padamu. Entah mungkin memang benar begitu, atau mungkin karena aku hanya rindu..

Aku masih sangat yakin bahwa aku mencintaimu, mungkin hanya saat ini kau bukanlah yang terpenting bagiku.

Kau masih menyita perhatian dan rasa khawatirku, tapi mungkin kini tidak bisa langsung ku hampiri.

Maaf Felix,aku tidak bisa mengejarmu kali ini..


Aku melukaimu ya? Maaf..

Sungguh aku memang bersalah, maaf membuatmu kembali berharap..

Maaf membuatmu bertanya-tanya..

Jika kau ingin tau siapa dia,, dia Chaeryeong

Chaeryeong tunanganku..

Maaf

~~~~~

Kau adalah ego dan serakahku

Kau yang ingin aku miliki tanpa harus membayar untuk setiap akibatnya

Kau adalah kisah yang ingin aku miliki tanpa aku harus mengakhiri kisah kami

Aku selamanya adalah duri dalam hatimu, dan akan membuatmu terluka dan terluka lagi..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Désolé - Changlix -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang