-8-

1.4K 223 33
                                    

Pagi ini aku terbangun sedikit lebih awal, sengaja memang. Selain karena pertengkaranku dengan Seungmin tadi malam, aku memiliki alasan lain untuk tiba di sekolah lebih cepat. Aku harus mengembalikan jaket milik Changbin secepatnya, akan ku taruh di mejanya atau di atas lokernya saja, tidak mungkin aku kembalikan langsung kepada orangnya. Karena jika sudah di sekolah dia akan selalu menempel dengan Seungmin. Aku tidak ingin menambah masalah lagi.

Aku berjalan ke arah halte bus dengan santai, aku bangun dua jam lebih awal dan tentu saja aku masih memiliki banyak waktu. Mungkin sedikit menikmati kondisi jalanan saat pagi buta seperti ini tidak buruk juga.

Tidak banyak yang aku lakukan, kondisi halte bus ini cukup sepi, hanya ada aku dan sepasang muda-mudi yang sibuk berbincang di ujung tempat duduk yang lain. Sesekali aku menggosok-gosokan tanganku untuk mencari kehangatan, karena si bodoh ini lupa membawa sarung tangannya.

Sampai aku merasa ada seseorang yang mendudukan dirinya disampingku, awalnya aku tidak terasa terusik sama sekali, tapi aku mengenal wangi parfum ini, dan sejauh ini hanya satu orang yang aku tau siapa yang memakainya.

Aku memandang orang yang baru saja duduk disampingku, dia menggunakan jaket hitam tebal, rambutnya tidak ditata seperti biasanya, dia biarkan jatuh begitu saja menutupi sebagaian matanya.

Hidung dan daun telinganya terlihat memerah, mungkin karena udara dingin pagi ini, dan bisa terlihat jelas asap yang keluar dari mulutnyaa lagi-lagi karena dingin.

"Aku sudah tau kau akan berangkat lebih pagi hari ini, tapi bukankah ini terlalu awal?" dia tidak melihat kearahku saat mengatakannya, dia malah bermain-main dengan asap yang keluar dari mulutnya setiap kali dia berbicara.

Lucu sekali pikirku..

"Apakah kau sedang menguntitku Changbin?" aku memang sedikit penasaran mengapa dia bisatiba-tiba muncul di sampingku pagi ini. Padahal orang rumah pun tidak ada yang tau.

Dia terlihat terkejut mendengar pertanyaanku. Aku jadi beranggapan bahwa dia memang sedang menguntitku.

"YAKK! Apa aku sekurang kerjaan itu? Bisa-bisanya kau bertanya seperti itu." Dia berusaha mengalihkan pandanganya ke berbagai arah agar tidak bertatap muka denganku. Padahal aku tidak benar-benar berpikiran seperti itu tentangnya.

Kemudian hanya ada hening diantara kami berdua sampai bus yang memang aku tunggu tiba.

Dia berjalan di belakangku, aku mengambil tempat duduk yang benar-benar kosong, karena memang aku tidak suka duduk bersama orang asing dan kemudian mengobrol demi kebutuhan sebuah basa-basi.

Tapi dia kembali mengambil tempatdisebelahku, bukankah Seo Changbin ini sangat aneh? Kemarin dia yang berkata bahwa aku ini membingungkan, menurutku dia pun juga begitu. Bahkan mungkin jauh lebih membingungkan.

"Kau suka jaketku? Meskipun itu terlihat cocok padamu, aku tidak akan memberikannya padamu."

"Cih enak saja, bukannya kau yang selalu menolak pemberianku? Maka seberapa besarpun kau ingin jaket itu, tidak akan kuberikan."

Ada jeda sebentar dalam kata-katanya, tapi kemudian dia melanjutkannya dengan nada yanglebih pelan dari ucapannya sebelumnya

"Tapi jika kau ingin pinjam, taka apa, pakai saja sepuasmu."

Aku memilih melihat jalanan yang aku lalui pagi ini, tanpa sadar aku lagi-lagi tersenyum karenanya, selalu seperti ini, selalu terasa hangat.

~~~~~~

Tidak ada yang terjadi setelah itu, kami turun dari bus dan kemudian berjalan ke kelas masing-masing. Aku masih memakai jaketnya, tadi sempat ingin aku kembalikan, tapi dia berkata pakai saja sampai sore, setidaknya nanti sore tidak akan sedingin saat ini.

Désolé - Changlix -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang