67

7.1K 710 24
                                    

Bagaimana jika sang semesta berkehendak? Apakah takdir akan berubah? Akankah semua menjadi bencana? Ataukah menjadi keajaiban illahi? Entahlah hanya mereka yang menjalani yang sudah digariskan oleh sang maha kuasa.

Satu hama sudah ia musnahkan. Tinggal satu hama lagi seperti kuman yang menempel. Harus berusaha selembut mungkin agar dia sedikit tau diri kalau kata Taehyung.

Taehyung berjalan angkuh mengitari setiap lorong. Bagaimana tidak? Bahkan ia tidak pernah menginjakkan di tempat markas mafia manapun. Dan baru pertama kali sang ketua turun tangan sendiri ke markas orang.

Setiap lorong mempunya penjagaan sendiri, namun Taehyung tidak pernah takut dan mengeluarkan tenaga dalam sebab Jimin dan Jackson sudah memusnahkan nya terlebih dahulu.

Tempat ini sudah menjadi bau anyir karena darah menggenang kemana-mana. Mayat berserakan di setiap sudut. Pelakunya tidak lain dan tidak bukan sudah dipastikan menganggap hal bodoh dan terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Tetapi pikirannya berkecamuk, sebab keadaan sang bayi belum ia ketahui.

Bagaimana nantinya jika bayinya menangis? Bagaimana nantinya jika bayinya ketakutan dan memanggil dirinya? Sungguh ia juga tidak bisa membayangkan hal itu. Ia harus segera menemukan bayinya secepat mungkin.

Grep

Tangan cantik seseorang secara tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang. Ketika ia sedang diam berdiri dengan segala pikirannya. Dengan tidak tau malunya dan kurang ajarnya dari arah belakang seseorang tersenyum sumringah. Ia bahkan tidak menyadari kehadirannya.

"Taehyung, kau disini? Mencariku?"

Pede sekali pikirnya. Bahkan ia tidak sudi mencari dirinya. Suara itu, suara yang ia kenal. Bahkan suara hama yang menganggu nya. Suara yang Taehyung rindukan untuk memohon agar tidak dibunuh oleh tangannya sendiri nantinya. Untuk itu drama kali ini harus sedikit ia mainkan, agar bayinya segera ditemukan.

Taehyung mengambil nafas sebentar, berbalik badan dan tersenyum lembut setelahnya. Jika bukan karena bayinya sudah dipastikan pistol kesayangan nya menempus mulut sang gadis.

"Halo Jen. Tentu saja. Apa kau tau saya mencari mu di setiap sudut. Kau darimana, hm?"

Tentu saja Jennie menjadi salah tingkah. Ia melepaskan pelukannya dan menunduk kemudian. Tersenyum malu bahkan pipinya sudah memerah sekarang. Jimin dan Jackson yang baru saja datang terkejut dengan tingkah Taehyung. Baru saja Jimin ingin melangkah dan mengeluarkan suara nya, tatapan tajam dari Taehyung menghentikan langkahnya. Bahkan mulutnya juga ikut terkatup. Dirinya tau jika Taehyung mempunyai rencana ny sendiri. Untuk itu Jimin dan Jackson menunggu nya dari balik bilik yang terhubung dengan lorong gelap yabg baru saja Jennie lalui.

Bahkan Taehyung juga memandangnya, apakah bayinya berada disana? Sendiri? Secepatnya Taehyung harus segera menemukan nya.

"Aku habis mengurus hama yang menganggu hubungan kita Tae? Tunanganmu jelek, masih cantikan aku?"

Tangan itu bergelut manja di lehernya. Taehyung begitu risih, sungguh setelah ini ia akan mandi 7 bunga 7 rupa.

"Oh iya? Jen, saya sedang menjebakmu. Dia bukan tunanganku." .

"Hah?"

Jennie terkejut, matanya membola mencari kebohongan di mata Taehyung. Nihil. Bahkan ia tidak menemukannya.

Tidak Jennie saja, bahkan Jimin dan Jackson juga sama terkejutnya. Jimin bahkan mengepalkan tangannya siap membunuh Taehyung detik itu juga. Kalau sampai dengan drama ini Taehyung menyakiti bayi kesayangannya, maka Jimin yang akan membunuh Taehyung di depan mata bayinya sendiri. Biarlah, ia tidak rela jika sang bayi disakiti.

MAFIA  DAN BABY KOO THE SERIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang