02 : Bertemu Lagi

84 13 9
                                    

Happy Reading!

Biasanya kalau sudah waktu pulang, Risya cepat-cepat berlari menuju gerbang keluar bersama teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya kalau sudah waktu pulang, Risya cepat-cepat berlari menuju gerbang keluar bersama teman-temannya. Tapi kali ini berbeda, dia ditinggal karena kelamaan mencari bukunya.

*plak!
Saat santai-santainya berjalan ada yang menepuk pundaknya dari belakang. Risya tersentak dan langsung membalikkan badannya kebelakang.

"Aduhh! Rama! Kamu bener-bener ya-" tiba-tiba mulut cewek bungkam saat melihat sosok tinggi di belakangnya.

"Hai!"
Orang itu menyapa Risya dengan senyum manisnya sambil melambaikan salah satu tangannya.

Risya menamatkan rupa cowok itu dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Ravvy?" ucap Risya spontan.

"Kaget ya?" cowok itu terkekeh.

Entah mengapa Risya terlihat begitu canggung saat berhadapan dengan cowok itu. Risya tak mengucapkan sepatah kata pun pada cowok yang bernama Ravvy itu. Ia hanya bersedekap dan menatap sinis wajah orang dihadapannya.

"Heh! Kenapa muka lo? Songong amat kaya janda, " ledeknya sambil menjentikkan jari ke wajah Risya.

Ravvy selalu jahil pada Risya, ia mencoba mencairkan suasana karena Risya selalu kaku saat berkomunikasi langsung dengannya.

Risya berdecak kesal, "Apaan sih? singkirin tangan kamu dari pundak aku!"

"Ga mau, sebelum lo ngaku kalo lo tadi kaget."
Cowok itu membantah dan membuat Risya kesal.

"Ishh! apaan sih kaya bocah!"

"Ngatain orang kaya bocah, emang situ udah gede?"

"Udah! Kenapa?"

"Orang lo masi cebol gini hahha!"

Cowok itu semakin mengejek Risya dengan sebutan cebol sambil menepuk nepuk puncak kepala Risya. Memang tinggi badan mereka berdua berbeda, tinggi badan Risya hanya setinggi dada cowok itu.

Dengan TB nya yang lebih pendek, hal itu sering menjadi sasaran ejekan Ravvy dan membuat Risya harus selalu adu mulut dengannya.

"Ih! Kamu tuh nyebelin banget ya!" geram cewek itu sambil meninju keras perut Ravvy lalu pergi.

"Anying! Perut gue, tadi pagi ga bisa berak malah sekarang ditonjok.
Tuh anak emosian amat, woy janda tungguin!" pekik Ravvy berlari mengejar Risya yang pergi keluar gerbang dan akhirnya ikut pulang bersama.

The Seven Lives || NCT Dream [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang