12 : Yaksa Hilang?!

61 6 2
                                    

Happy Reading 🌙

Seorang laki-laki berkulit kuning langsat, lengkap dengan seragam putih abu-abunya duduk termenung pada kursi taman sore itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Seorang laki-laki berkulit kuning langsat, lengkap dengan seragam putih abu-abunya duduk termenung pada kursi taman sore itu. Hanya menatap jauh didepan sana dirinya sudah berjam-jam berada ditaman itu sendirian.

"Rama kadang masih gamon, Sa. Lo yakin mau mulai hubungan sama dia?"

"Yakin lah kenapa enggak. Lagian kalau dia belum selesai sama masalalunya juga gak masalah, nanti lama-lama dia juga luluh sama gue dan bakal move on dari Dipta. "

"Gue cuma mau ingetin aja sebelum lo mulai hubungan sama Rama. Lo harus tau tentang Rama biar gak kaget nantinya. Perkara mau terusin hubungan atau gaknya, itu hak lo."

Yaksa tiba-tiba ingat dengan perkataan salah satu kawannya dulu. Kala itu, Yaksa bertemu Risya di Mall. Lalu akhirnya mereka berbincang, dan saat itu juga Yaksa tiba-tiba mengungkapkan isi hatinya yang sedang tumbuh bumbu-bumbu cinta dengan Rama.

"Dia gak salah."

Yaksa berkali-kali meraup kasar wajahnya. Cowok itu bersandar pada badan kursi kontras dengan kepalanya menghadap langit senja sore itu. Yaksa memejamkan matanya sebentar, namun hal yang terjadi kemarin terus terbayang dalam pikirannya.

Kemarin, usai Yaksa menggelar konser dadakan didalam kelas ---Yaksa pergi kekantin bersama Marcel karena merasa lapar. Ia membeli roti untuknya dan Rama, dan es teler titipan Ravvy juga pentol goreng titipan Bayu.

Saat Yaksa dan Marcel menuju kelas Yaksa, tak sengaja ia mendapati Rama sedang berjalan keluar kelas. Mumpung Rama berada disana, sekalian Yaksa ingin berikan rotinya pada Rama.

Yaksa mengejar Rama, namun Yaksa sepertinya kalah cepat. Sekarang Yaksa tak tau kemana cewek itu pergi. Yaksa berdecak seraya mengarahkan seluruh atensinya pada sekeliling berharap ia dapat menemukan batang hidung cewek itu.

"Cari siapa sih?" tanya Marcel dibelakangnya.

"Ayang." jawab Yaksa.

"Rama, ya?" Yaksa mengangguk.

"Tuh." Marcel menggedikkan kepalanya kearah depan sana diikuti oleh Yaksa yang mengarahkan atensinya.

Ntah apa yang membuat hati Yaksa kini terasa menyakitkan. Rasanya sakit, sakit sekali. Baru saja tadi ia merasakan bahagianya saat ia melihat Rama tersenyum begitu tulusnya padanya. Kini Yaksa harus dibuat melihat hal yang seharusnya tak ia lihat.

"Mungkin semesta pengen gue bahagia sebelum gue ngerasain sakit yang bener-bener sakit, " ucap Yaksa dalam hatinya.

"Aku rindu sama kamu." cowok bermata sipit itu membelai lembut kepala cewek dihadapannya.

The Seven Lives || NCT Dream [end] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora