The Seven Lives || NCT Dream [end]

27: Our Wishes [epilog]

Happy Reading🌙

Keluar dari aula, Ravvy tiba-tiba memutar tubuh kawan disampingnya agar menghadap padanya.

Dengan helaan napas lemah, raut yang mulai melas dan penuh penghayatan.

"Jangan lupain gua ya bro, " ucap Ravvy menepuk pundak Yaksa.

"Enggak akan."

Anak itu lantas langsung merengkuh Yaksa kuat-kuat.

"Heueueeue, Yaksa."

"Heueueeue, Rav..."

Hadeh kumat, Batin Bayu disana.

Tak berselang lama, seseorang mendatangi Ravvy dan Yaksa disana.

"Kak, selamat lulus. Ini dari kita-kita."

Seorang perempuan dan kawan-kawannya itu menodongkan buket bunga.

Sontak dua laki-laki- tidak, tiga laki-laki disana menoleh kearah gerombolan cewek-cewek itu.

Ravvy langsung melepas lilitan tangannya dari leher Yaksa dan mulai menerima bunga dari mereka.

"O-oh, makasih ya dek, " ucap Ravvy.

"Lah, aing juga?" ucap Yaksa saat ia juga menerima buket bunga matahari.

"Thanks," ucap Bayu yang juga dapat buket bunga.

Lalu ada satu perempuan yang masih memegang satu pot anggrek bulan, "Kak Marcel mana?"

"Marcel mungkin ke kelas, kamu cari aja," ujar Bayu yang dibalas anggukan oleh perempuan itu.

Setelahnya segerombolan cewek-cewek itu pergi dari sana.

"Gak pernah lihat mereka gua selama ini."

"Padahal mereka semua penggemar lo."

"Emang gua seleb?"

Yaksa dan Ravvy lantas saling pandang setelah mendengar ujaran Bayu.

"Lo bawa batu gak, Rav?"

"Enggak, sayang banget yekan gak bawa."

Yaksa mengangguk.

"Woy, kalian bertiga!"

Panggilan masuk kedalam pendengaran mereka, tiga anak laki-laki itu kini serentak menoleh kearah sumber suara.

Diseberang sana, seorang perempuan melambai kearah mereka.

"Sini!"
Panggilan kedua dari Prama akhirnya membuat tiga laki-laki itu berjalan ketempatnya.

"Apa?" tanya Bayu.

"Lupa?" Prama balik bertanya.

Tiga anak laki-laki itu diam, dan hanya saling tatap satu sama lain.

Melihat tiga kawannya diam saja, lantas membuat Prama berdecak.
"Ayoo foto."

"Owalahhh, bilang kek!" ucap Ravvy dan Yaksa serentak.