04 : Bertubi-tubi

49 9 14
                                    

Happy Reading 🌙

Sore ini tepat pukul Lima sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini tepat pukul Lima sore. Ravvy baru pulang dari tempatnya latihan band bersama Yaksa, Bayu dan Marcel.

"Assalamualaikum. "

"Waalaikumsalam. "

Ravvy bengong sesaat setelah mendengar suara itu, batinnya berkata, "Balik lagi ya?"

Terdengar suara sandal seseorang yang sedang berjalan.
Ravvy menoleh kearah tangga sumber suara itu.

Disana terlihat seorang Pria paruh baya sedang turun dari tangga menghampirinya dan menatapnya dengan senyum yang teduh. Dia adalah Siwon -- Papa Ravvy.

"Udah pulang nak?" tanya Siwon, sambil memegang pundak putranya.

Ravvy tak menjawab apa-apa, bahkan dia tak ingin melihat wajah pria itu.

"Rava, Papa tau kamu masih marah sama Papa, tapi tolong ya nak.. Maafin Papa dan beri satu kesempatan lagi untuk papa bisa bergabung dengan kalian disini. "

"Sorry Om, sebelumnya nama saya Ravvy bukan Rava. Dan Om silahkan duduk dulu biar Ravvy panggilin Mama. "

Siwon terkejut dengan cara bicara putranya yang seolah-olah menganggapnya sebagai tamu. Ia menatap punggung remaja itu dengan tatapan penuh penyesalan.

Ravvy hendak pergi ke kamarnya. Tapi ia mendengar isakan tangis, suara itu tepat di dalam kamar Yoona.

Dia menoleh kearah sumber suara itu dan didapatinya Yoona sedang menangis didalam sana dengan album biru ditangannya.

Ravvy ragu untuk masuk, akhirnya hanya berdiri didepan kamar Yoona.

Siwon datang dari belakang Ravvy, ia melihat mata putranya yang sudah sembab.

Siwon memegang pundak Ravvy, Ravvy hanya merespon dengan sekilas menoleh padanya, lalu Ravvy berjalan menghampiri Yoona. Ravvy berlutut dan mulai meletakkan kepalanya dipangkuan Yoona.

"Ma, kenapa nangis?"

"Bukannya Mama tau kalo Ravvy gak suka lihat Mama nangis? " ucap Ravvy, dengan suara seraknya yang tepatah-patah.

"Ma, Ravvy gak bisa-- satu air mata Mama netes satu kepedihan masuk kedalam hati Ravvy. Sekarang udah berapa yang netes? Ravvy gak bisa liat Mama nangis, Ravvy lemah, Ma." sambungnya.

Sesak menghantam hati Yoona begitu Ravvy berbicara.

Siwon menghampiri mereka berdua dan duduk disamping Yoona sambil merangkul istrinya itu.

The Seven Lives || NCT Dream [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang