17: Retak

24 3 0
                                    

Happy Reading 🌙

"Luka kehilangan orangtua bagaikan selamat dari kecelakaan namun cacat seumur hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Luka kehilangan orangtua bagaikan selamat dari kecelakaan namun cacat seumur hidup. "

━━━°❀•°✮°•❀°━━━

"Siapapun makhluknya, please balikin jaket gue!"

Masih pagi-pagi buta, tapi sebuah teriakan mampu membuat rumah serasa pasar.

Glodak! Klonthang!

"ADUH BRISIK BANGET SIH!" Itu Iza yang baru saja bangun karena dikagetkan dengan suara benda-benda jatuh yang dibuat oleh saudara tertuanya.

"SHUT UP!"  Luxi mengacungkan jari telunjuk tepat didepan muka Iza dan tanpa pikir panjang Iza menepis secara kasar yang membuat sang empu meringis.

"Dosa lu sama gue!" pekik Luxi.

"Lagian masih pagi bikin onar dirumah. Please! Kasih ketenangan sejenak dirumah ini bisa gak sih, bang?" cibir Iza yang merasa muak dengan kegaduhan yang diperbuat abang-abangnya sangat kentara pada wajahnya yang terlihat letih.

Luxi meninggalkan Iza yang masih mengoceh diatas tangga sana. Ia lebih memilih mencari jaketnya dengan tenang sekarang seraya mendengar ocehan demi ocehan dari adik bungsunya itu.

Sedangkan disisi lain, Yaksa keluar kamar mandi dengan riang gembira. Ntah apa yang terjadi pada putra kedua Johnny itu, biasanya orang itu tidak seceria ini saat pagi buta.

"Untukmu aku akan bertahan
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah--"

"Ini lagi, pagi-pagi gak pernah gitu kalo gak nyanyi. Gak jauh beda berisiknya sama yang disana! "

Yaksa menghentikan langkahnya saat melihat Iza mengomel seraya menatapnya dengan tatapan nyalang.

Saking tajamnya tatapan adiknya itu,
Yaksa sampai dibuat menunduk untuk menghindari kontak mata dengan Iza. Lebih gawatnya lagi, semua kamar berada di lantai dua dan yang jelas harus melewati tangga yang saat ini Iza berada di anak tangga paling bawah.

Ini cuma Iza, Sa. Adek laknat lo, lo cuma perlu lewat disamping dia buat ke kamar, lo pasti bisa!, Yaksa bermonolog dalam hatinya lalu memejamkan matanya dan meyakinkan dirinya untuk melewati singa rumah itu. Dan..

"Ada yang-"

"HAA-"

Plak! "IH, disuruh diem malah tambah mangap!"

The Seven Lives || NCT Dream [end] Where stories live. Discover now