19: Selalu Untuk Selamanya

36 3 0
                                    

Happy Reading 🌙

"Katakan segalanya sebelum terlambat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Katakan segalanya sebelum terlambat."

━━━°❀•°✮°•❀°━━━

"Akhirnya, kurang empat hari lagi kelar ujian. Muak bet gua liat soal-soal stela jeruk."

Yaksa merubah rautnya heran, "Kok stela jeruk, Rav?"

"Iya, ngebuat gua pusing. Kemaren ae gua mual dirumah, gila. Mabuk gua, ge." Ravvy terkekeh diselingi tawa Yaksa.

"Goblok lo, Rav."

Ravvy merangkul Yaksa masih dengan bekas tawanya itu.

"Oh iya, keadaannya gimana ya?"

Yaksa menoleh, "Keadaan siapa?"

"Bayu dan Marcel."

Yaksa menggedikkan pundaknya tanda tak tau.

Sampai pada parkiran, Yaksa tiba-tiba menatap salah satu sepeda motor disana.

Rama belum pulang? Yaksa bermonolog dalam hatinya.

"Lepas, tangan aku sakit!" Rama meringis kesakitan saat tangannya terasa terkilir.

Di lorong sekolah yang kini kondisinya sudah mulai sepi, Dipta tiba-tiba menarik lengan Rama. Walau tak keras, rasanya tentu saja sakit apalagi bekas luka sayatan yang ia buat beberapa hari lalu belum kering.

"Apa? Kenapa nangis? Aku gak keras narik kamu, kan?" Dipta bertanya dengan raut yang khawatir.

"Lepas..."

"Ra, aku gak akan lepasin kamu lagi. Aku gak mau kamu pergi dari aku, Ra.

"Cowok bajingan kaya kamu itu pantes ditinggalin!" Rama masih mencoba menarik tangannya dari genggaman laki-laki itu.

"Maksud kamu apa? Bahkan yang ngajak putus itu kamu. Kamu ngelepasin hubungan ini sepihak. Aku sakit, Ra. Aku masih sayang tapi kamu secara tiba-tiba ninggalin gitu aja tanpa alasan yang jelas."

Rama tertawa getir setelah mendengar ungkapan bodoh dari mantan kekasihnya itu.

" Gak jelas kamu ngomongin ini sekarang! Kemarin-kemarin kemana! Kenapa pas aku udah punya pengganti kamu baru ngeyel nahan aku kaya gini?? " Rama membentak Dipta, suaranya terdengar bergetar.

"Bahkan saat ini kamu pura-pura lupa. Jadi aku juga gak pernah mudah, Dip. Aku tinggal dengan rasa sakit karna lepasin kamu dengan terpaksa. Aku terpaksa karna aku udah gak kuat lihat kamu masih deket sama mantan kamu sedangkan hubungan aku dan kamu saat itu diprivat. Aku dirahasiain sama pacar aku sendiri biar dia tetep bisa deket sama mantannya. " Rama benar-benar menumpahkan tangisnya saat itu juga.

The Seven Lives || NCT Dream [end] Where stories live. Discover now