BAB 22 : Aku tulus

8.4K 420 25
                                    

••• Happy Reading •••

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

••• Happy Reading •••

Gia menghela napas dalam-dalam. Tiga hari sudah ia resmi menjadi seorang istri dan tiga hari itu pula lah suaminya menghilang entah kemana, tanpa kabar.

Baru tiga hari ditinggalkan oleh Gabriel seorang diri di hotel yang seharusnya menjadi tempat bulan madu singkat mereka, Gia merasa sedih dan kecewa.

Gia sedih karena selama tiga hari itu pula lah ia menyendiri memikirkan kenapa Gabriel pergi meninggalkannya. Hanya Gabriel yang ia pikirkan, tidak ada yang lain. Gia kecewa karena hingga saat ini Gabriel tak juga kembali, sesuai harapannya.

Ya, baru tiga hari menuju hari keempat usia pernikahan mereka tapi sudah ada masalah kecil yang menderanya. Gia berharap dari masalah kecil ini, kedepannya ia bisa belajar memahami Gabriel.

Gia yakin Gabriel marah karena di malam pernikahan mereka Gia lebih memilih membersihkan diri lebih dulu daripada menuruti keinginan suaminya. Tapi jika Gabriel marah karena alasan tersebut, seharusnya tidak perlu sampai berlarut-larut dan meninggalkannya seorang diri.

Setelah check out dari hotel, Gia memutuskan kembali menghubungi Gabriel namun lagi dan lagi nomor teleponnya tidak aktif.

Gia terpaksa pergi seorang diri menuju rumah yang menjadi hadiah ulang tahun dari Papa dan Mamanya. Di rumah tersebut lah, ia dan Gabriel akan tinggal.

Seharusnya Gia datang bersama Gabriel tapi harapannya tak sejalan dengan kenyataan yang ada

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Seharusnya Gia datang bersama Gabriel tapi harapannya tak sejalan dengan kenyataan yang ada. Namun Gia meyakini Gabriel pasti akan segera kembali.

"Non, barang-barangnya udah di angkutin ke kamar. Ada lagi yang perlu di bawa?"

Gia menggelengkan kepalanya pada Bi Sukma, asisten rumah tangga yang ia bawa dari kediaman Mamanya. Gia sudah menceritakan perihal Bi Sukma pada Gabriel dan Gabriel tak keberatan dengan keinginan Gia membawa serta Bi Sukma tinggal di rumah mereka.

Ponsel Gia berdering begitu nyaring.

Saat melihat nama si penelepon, tanpa sadar Gia tersenyum lebar.

Behind Your Smile [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu