BAB 35 : Situasi mengerikan

13.5K 554 57
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Gia mengambil ancang-ancang untuk bersiap diri melawan kedua pria antah berantah yang berdiri dihadapannya. Bagaimana mungkin mereka bisa masuk ke kamar ini?

"Cantik juga Jo. Kayaknya main-main ama dia bentar nggak ada salahnya."

Jojo tersenyum menyeringai. "Gue setuju lagian bos besar nggak akan tahu."

"Denger-denger dia istrinya bos, Jo?"

"Ahh, udah jangan banyak bacot. Mau dia siapanya bos juga gue bodo amat. Gue pengen nyobain dia." Jojo menjilat bibirnya dengan lidah basahnya.

"Siapa kalian? Dan apa kamu mau kalian?" tanya Gia waspada.

"Mau lo dulu apa gue nih?" tanya Jojo mulai tak sabar terlebih gadis cantik mengenakan mini dress yang memperlihatkan leher putih mulus hingga ke atas dada serta memperlihatkan kaki jenjangnya.

"Nona cantik, kalau lo nurut sama gue, gue—"

"Nurut sama kalian?" sela Gia seraya menggelengkan kepalanya. Berbagai pikiran buruk hilir mudik memenuhi pikirannya.

Gia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Jika ia berteriak sekencang apa pun, ia yakin tak akan ada yang menolongnya.

"Ya nurut sama kita Nona cantik, maka dengan begitu kami nggak akan menyakiti Nona."

Gia menggelengkan kepalanya tak ingin percaya pada pria-pria berwajah menyeramkan itu.

Saat Gia akan berlari ke arah pintu, Jojo berhasil memeluk tubuhnya dari belakang.

"Lepasin gue!" Dengan mata berkaca-kaca, Gia meronta agar terlepas dari jeratan pria itu.

Jojo mulai mencumbu wajah Gia hingga ke leher Gia dari arah belakang.

"Buset, wanginya aja enak banget, Ian," jelas Jojo pada Rian.

Saat Rian hendak menghampiri Gia, Gia menendang kejantanan Rian menggunakan kakinya kemudian mendorong tubuh Rian menjauh membuat Rian mengaduh kesakitan.

"Bangsat! Arghh!!! Rian mengumpat marah dengan masih memegangi kejantanannya.

Plakk!!

Plakk!!

Rian melayangkan tamparan keras ke wajah cantik Gia. Bukan hanya satu kali, melainkan dua kali tamparan. Saking kerasnya tamparan Rian, sudut bibir Gia mengeluarkan darah segar.

"Lo jangan main tangan. Kalau bos tahu bisa bahaya," ucap Jojo sembari asyik mencumbui Gia bahkan tangannya tak tinggal diam meremas apa pun yang ia temukan.

"Dia yang mulai duluan, bangsat!" Rian mengumpat marah karena masih tak terima dengan perlakuan gadis cantik itu padanya.

Dengan berderai air mata, Gia berpikir keras mengenai bagaimana caranya ia terbebas dari situasi mengerikan ini. Otaknya terus berpikir dan tangannya terus berusaha melepaskan diri dari jeratan pria dibelakangnya yang tengah melecehkannya.

Behind Your Smile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang