BAB 30 : Lost Control

17.9K 493 19
                                    

••• Happy Reading •••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••• Happy Reading •••

Gabriel dan Giovanni tengah terlibat perbincangan serius mengenai Gia dan masa lalu Gia. Ya, Gabriel tidak jadi pergi kemana pun karena ia merasa tidak ada tempat yang ia tuju selain rumah ini. Lagi pula Yasmin sedang berada di luar kota. Kedua sahabatnya, Dylan dan Dante juga sibuk dengan urusannya masing-masing. Jadi ia tidak memiliki teman untuk berbagi cerita dan juga menenangkan dirinya akibat perdebatannya dengan Gia.

"Egy. Lo tahu dia siapanya Gia selain sahabat terdekatnya?"

Gabriel menggelengkan kepalanya. Karena memang hanya mengenal teman-teman Gia saja dan tak ingin berusaha dekat dengan mereka. Toh tidak untungnya juga.

"Egy cinta pertama Gia dan juga orang yang sekaligus memberikan luka di hati Gia."

Gabriel terkejut mendengarnya. Pantas saja, saat ia menangkap basah Egy tengah memperhatikan Gia, cara Egy melihat Gia seolah tak biasa ternyata adalah karena ini. Karena dulunya mereka pernah memiliki hubungan.

Gabriel pun mendengarkan dengan seksama saat Giovanni menceritakan masa lalu Gia dan Egy dan juga teman-teman Gia lainnya.

Entah apa maksud Giovanni menceritakan perihal Egy padanya. Jika maksud Giovanni ingin membuatnya cemburu, lebih baik Giovanni jangan berharap demikian karena Gia tak se-spesial itu di hatinya.

Ya, memang benar, tujuan Giovanni menceritakan perihal Egy adalah untuk membuat Gabriel cemburu kemudian cintanya pada Gia semakin dalam. Tapi selain itu...

"Gue harap lo nggak mengulangi kesalahan yang sama seperti yang pernah Egy lakukan dengan nyakitin Gia." Ya, tujuan lainnya agar supaya Gabriel tidak menorehkan luka yang sama di hati Gia.

"Gue yakin lo adalah pilihan terbaik yang Tuhan kirim buat Gia."

Gabriel tersenyum menanggapinya. Di balik senyumannya itu tersirat makna yang luas yang tak Giovanni mengerti.

"Selain Egy, Joy, Yuna, Sheila dan Rio. Ada Selena, sahabat Gia lainnya yang menghilang tanpa..." Giovanni menjeda ucapannya. Bodoh ia keceplosan. Tidak seharusnya ia menceritakan Selena pada Gabriel.

"Selena?" ulang Gabriel menaikkan sebelah alisnya. Ia pernah mendengar nama Selena, tapi ia lupa dimana.

"Lu-lupakan," ucap Giovanni salah tingkah.

"Selena," batin Gabriel.

"Lebih baik lo habiskan minumannya setelah itu..." Giovanni tersenyum penuh arti. Setelah malam ini, ia yakin Gabriel dan Gia akan kembali rukun. Ahh, ia bahkan harus turun tangan segala untuk mendamaikan Gabriel dan Gia dengan caranya sendiri agar mereka tidak bertengkar dan berjauhan lagi.

Gabriel kembali menyesap minuman yang Giovanni berikan padanya. Sejujurnya Gabriel merasa ada yang aneh dengan minuman tersebut dan efek yang ditimbulkan setelahnya. Tapi karena tidak ingin mengecewakan Giovanni, ia terpaksa meminumnya hingga tandas.

Behind Your Smile [COMPLETED]Where stories live. Discover now