BAB 23 : Misi balas dendam

12.8K 487 18
                                    

•••Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••Happy Reading •••

"Karena aku nggak punya perasaan apa pun sama kamu."


"Kamu bohong, El." Gia tak kuasa lagi membendung air matanya agar tidak tumpah.

"Kita menikah karena kita saling mencintai. Kamu sendiri yang bilang. Tapi kenapa sekarang kamu..." Gia menggelengkan kepalanya tak ingin percaya pada ucapan Gabriel.  "Aku, kamu, kita—"

"Tidak ada kita, Gia. Cuma kamu."

Lagi, Gia menggelengkan kepalanya.

"Hanya kamu nggak pernah ada kita."

"Bukankah kamu mencintaiku? Tapi kenapa kamu..." Gia menjeda ucapannya kala melihat Gabriel tertawa.

Gia termangu. Apakah ada yang lucu dari ucapannya? Jadi Gabriel menganggap perasaannya sesuatu hal yang lucu?

"Kamu masih percaya aku mencintaimu setelah... bodoh! Kamu cewek terbodoh yang pernah aku temui, Gia."

"El..."

"Kamu benar-benar bodoh karena percaya gitu aja sama omongan aku."

"Kamu juga terlalu polos bahkan kamu nggak bisa bedain seseorang itu tulus atau nggak sama kamu," batin Gabriel merasa menang.

Gia tidak ingin mendengarnya karena ia tak akan percaya pada ucapan Gabriel yang semakin melantur saja. Gia yakin ini terjadi karena semata-mata Gabriel masih marah padanya.

Gabriel kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar di susul Gia kemudian.

"El, sebenarnya ada apa? Kamu nggak mungkin kayak gini tanpa alasan?" tanya Gia setelah mereka tiba di kamar.

"Kamu masih nanya aku kenapa, huh?!" bentak Gabriel membuat Gia terkejut setengah mati. Ini kali kedua Gabriel membentaknya.

"Apa tadi kurang jelas?!" Nada suara Gabriel mulai meninggi.

"Perlu aku ulangi, Gia?!" Nada suara Gabriel semakin tinggi. Bahkan Bi Sukma yang tengah menikmati santap malamnya di dapur di lantai bawah bisa mendengar teriakan Gabriel.

Bi Sukma bertanya-tanya dalam hati mengenai apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai majikannya berteriak seperti itu? Padahal ini merupakan hari keempat majikannya menikah tapi sudah bertengkar begitu hebat.

"Aku bilang aku nggak punya perasaan apa pun sama kamu. Aku nikah sama kamu karena TERPAKSA!" pada akhirnya Gabriel mengutarakan perasaan yang sesungguhnya ia rasakan pada Gia. Ya, ia terpaksa menikahi Gia demi misi balas dendamnya.

Gia tak kuasa menopang tubuhnya untuk berdiri. Gia jatuh terduduk di lantai dengan berlinang air mata. Gabriel tidak pernah mencintainya dan Gabriel terpaksa menikahinya? Apakah ia harus percaya?

Behind Your Smile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang