Behind Your Smile [COMPLETED]

BAB 41 : Pertanyaan konyol

••• Happy Reading •••

"Vitaminnya udah di minum?"

Gia menganggukkan kepalanya. "Susunya juga udah."

Gabriel tersenyum mendengarnya. Gia seolah tahu apa yang ingin ia tanyakan lagi.

Gia memperlihatkan Jessica yang berada tak jauh dari ranjang tengah menemaninya.

"Nanti siang aku ada janji sama klien, jadi siang ini aku makan siang di luar."

Gia menganggukkan kepalanya mengerti. "Nggak apa-apa El, ada Jessica sama Bi Sukma yang nemenin aku."

Gabriel tersenyum. Belakangan ini ia lebih banyak tersenyum entah karena apa. Ia sendiri tak mengerti.

"Tapi aku pasti pulang cepat kayak biasa. By the way, kamu mau titip apa pas aku pulang nanti?"

Gia terlihat berpikir. Ada banyak sekali makanan yang ia ingin makan mengingat belakangan ini nafsu makannya bertambah.

"Nggak ada?" tanya Gabriel memastikan.

"Taco. Aku mau taco dengan isian seafood, El."

"Oke. Cuma itu?"

Gia tersenyum lebar seraya menganggukkan kepalanya.

Gabriel mengakhiri video call-nya karena ada sesuatu yang harus ia lakukan.

Gabriel mengontrol dan memastikan apakah Gia sudah makan atau belum melalui panggilan video call di setiap siang dan sore hari di sela-sela kesibukannya dengan urusan pekerjaan. Gabriel juga memastikan sendiri asupan makanan yang akan Gia konsumsi itu baik atau tidaknya untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan Gia.

Gabriel meminta Gia untuk beristirahat total di rumah tanpa mengurus pekerjaan namun Gia menolak mentah-mentah permintaan tersebut. Tapi setelah Gabriel mengatakan hal ini adalah demi kandungannya yang lemah dan Gabriel memohon agar Gia mendengar saran darinya, Gia pun menurut. Beristirahat di rumah tapi jika ada hal yang penting menyangkut pekerjaan, Gia akan mengurusnya.

Gia bosan jika harus berdiam diri di rumah tanpa melakukan apa pun. Ia sudah terbiasa bekerja. Karena itu sesekali ia menanyakan project yang tengah berjalan pada Doni, asisten pribadinya.

Mau tak mau Gabriel pun mengizinkannya. Dan hal tersebut sudah berlangsung selama 5 hari lamanya. Gia beristirahat di rumah tapi sesekali mengurus pekerjaan.

Gabriel juga pulang kantor lebih awal. Dan saat makan siang tiba, Gabriel lebih memilih menemani Gia di rumah jika ia sedang tak memiliki janji.