PART 3

489 65 2
                                    

"Jam segini baru bangun? Mau jadi apa kamu ha!" sentak Aida pada Fayra yang baru turun pukul setengah 6.

"Maaf ma semalem aku tidurnya terlalu larut" ucap Fayra menunduk tidak berani menatap wajah marah mamanya.

"Cepat bikin sarapan, sebentar lagi Nancy sudah harus berangkat." Perintah Aida tak terbantah pada Fayra.

Fayra dan Nancy memang tidak satu sekolah, Nancy bersekolah di HIS seperti sekolah Aska. HIS memang terkenal dengan siswa siswi yang pintar dan memang kebanyakan di HIS terisi oleh anak-anak dari konglomerat.

Dulu memang Fayra akan di sekolah kan papanya di HIS, namun karna Fayra yang takut mamanya yang terus marah akhirnya Fayra menurut untuk menolak keinginan papanya yang akan menyekolahkannya di HIS.

"Fayra lama banget sih, gue telat nih!!" teriak Nancy dari meja makan.

"Iya kak" jawab Fayra dan langsung buru-buru membawa masakannya ke meja makan.

Nancy mendecak kesal, "lama banget sih, bikin ngga selera aja" ujar Nancy dan langsung berlalu tanpa memakan masakan dari Fayra.

"Kamu itu ya kebiasaan, pagi ini kamu ngga mama kasih uang saku!" Sentak Aida pada Fayra.

"Tapi aku boleh sarapan kan ma" tanya Fayra menunduk takut mamanya makin marah.

"Sampai nanti malam kamu ngga boleh makan!, awas kalau kamu berani macam-macam" ancam Aida dan ikut berlalu meninggalkan Fayra.

Fayra hanya bisa menghela nafas kasar, sebenarnya dia tidak lapar tapi gadis itu takut nanti mag nya akan kambuh karna dari semalam belum makan nasi sama sekali.

"Aduh telat nih gue" batin Fayra dan buru-buru untuk naik ke kamarnya agar bisa segera berangkat sekolah.

Fayra mandi sebentar dan sikat gigi setelah itu Fayra segera mengambil tasnya dan turun untuk mencari angkot agar bisa segera berangkat sekolah.

Baru saja keluar dari gerbang rumahnya Fayra sudah di kagetkan dengan keberadaan Aska yang berada di balik gerbang yang baru Fayra buka.

"Astaghfirullah" kaget Fayra saat sudah melihat Aska di depan gerbang rumahnya.

"Lama banget sih Lo" ucap Aska pada Fayra yang baru keluar.

"Salah sendiri kenapa masih nungguin" jawab Fayra tak mau kalah.

"Udah jangan banyak omong buruan" perintah Aska yang sudah menyalakan motornya bersiap untuk menjalankan motor sportnya meninggalkan pekarangan rumah Fayra.

Fayra yang kesal pun langsung naik dan dengan segera Aska menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumah Fayra.

"Lo kenal Nancy?" Tanya Aska tiba-tiba.

"Iya, kenapa?" Jawab Fayra.

"Kenapa Lo ngga satu sekolah aja sama Nancy?" Tanya Aska lagi.

"Ya terserah gue lah"

Setelah itu sudah tidak ada balasan lagi dari Aska.

"Ka berhenti dulu," suruh Fayra saat merasakan perih di bagian perutnya.

"Ngapain? Kita udah telat Ra" ucap Aska dan tetap tidak menuruti keinginan Fayra.

"Perut gue sakit Ka" ucap Fayra pelan karena sudah tidak tahan dengan perutnya yang benar-benar sakit.

"Kita ke Markas Aodra" jawab Aska singkat.

"Ngga, kita berhenti dulu" sahut Fayra.

"Nurut" ucap Aska dan langsung menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Kita dan Takdir (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang