part 28

93 22 0
                                    

Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
Tik tok : hsnlsr
Btw ada yang nunggu author up ngga? Jangan lupa komen untuk part selanjutnya.





























Saat ini Fayra sedang duduk termenung di atas kasurnya, gadis itu merasa hari-hari yang di lewatinya begitu berat.

"Gue kurang bersyukur kali ya makannya kok gue ngerasa kurang terus, bukannya ini keluarga impian semua orang. Punya orang tua lengkap yang sayang sama kita, jadi apa yang buat gue merasa kurang"

"Gue juga kenapa sih, kenapa gue benci mama gue cuma karena kata-kata emosi yang mama gue bilang. Gue harusnya bisa berfikir dewasa, mama gue ngeluarin kata-kata itu karena gue bandel "

"Ah udahlah, gue harus minta maaf sama mama setelah ini" ucapnya pada dirinya sendiri.

Karena mungkin tidak terlalu memperhatikan sekitar Fayra pun akhirnya tersadar, "Moly, iya di mana Moly" ucapnya panik dan langsung berdiri menjelajahi kamarnya mencari keberadaan anabul miliknya.

"Moly di mana kamu" ucap Fayra yang mulai berkaca-kaca. Gadis itu takut kucing miliknya di buang mamanya karena masalah kemarin.

Fayra terus mencari di sudut-sudut kamarnya, hampir setengah jam Fayra mencari Moly sampai-sampai dia lupa mengobati luka di keningnya yang mulai mengering.

Karena lelah akhirnya Fayra memutuskan untuk duduk di kasurnya dan bersiap membersihkan darah yang sudah kering di dahinya.

"Gue harus cari keluar setelah ini" katanya dalam hati.

Setelah selesai membersihkan luka di jidatnya Fayra pun memutuskan untuk membersihkan diri sebelum keluar mencari kucing kesayangannya itu.

Baru membuka pintu toilet Fayra langsung meneteskan air matanya melihat kucing yang sedari tadi dia cari sedang tergeletak lemas di lantai kamar mandi yang dingin.

Fayra langsung mengangkat kucing kesayanganya dan menaruh di atas selimut miliknya, dia juga menyalahkan lampu belajar agar Moly merasa lebih hangat.

"Maafin aku ya Moly, kalau aja aku nggak nekat pelihara kamu. Mungkin kamu nggak akan seperti ini" ucap Fayra pada kucing miliknya.

Seakan tau apa yang di ucap tuannya, Moly pun mengeluarkan suaranya dengan pelan "meow"

Fayra pun hanya bisa menatap kucing kesayangannya itu dengan sendu.

...

"Assalamualaikum, bundaaa" panggil Aska yang baru menginjakkan kakinya di rumah.

"Waalaikumsalam, pelan-pelan dong sayang. Nggak usah teriak" tutur Hani sembari menerima uluran tangan dari anaknya.

Aska hanya bisa menyengir dan menggaruk tengkuknya, "maaf bunda. Bun Fayra ke mana? Kok nggak kelihatan?" Tanya Aska.

"Tadi bunda anterin pulang" jawab Hani.

Mendengar jawaban bundanya Aska tentu saja kaget, " kok bunda mau sih? Luka Fayra kan belum sembuh Bun?" Tanya Aska.

"Sayang Fayra di sini udah tiga hari, pasti orang tuanya khawatir sayang" jawab Hani.

"Nggak bakal itu, mau Fayra nggak pulang selamanya pun keluarganya nggak akan peduli bun" ucap Aska.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now