Part 17

252 26 0
                                    

"makasih ya Ka" ucap Fayra tulus pada Aska yang sudah membuat dia melupakan masalahnya sejenak.

Aska mengangguk "jangan banyak pikiran, besok gue jemput kaya biasa." Ucap Aska dan memberikan elusan lembut pada rambut Fayra.

"Gue masuk dulu, Lo jangan ngebut." Ucap Fayra sebelum meninggalkan Aska.

"Siap, udah sana masuk." Perintah Aska.

Fayra pun mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki pekarangan rumahnya.

Setelah melihat Fayra yang sudah menghilang di balik pintu, Aska pun langsung menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumah Fayra.

Begitu juga Fayra yang sudah berjalan melewati ruang keluarga yang di sana sudah ada kakak dan mamanya yang selalu menjalankan rutinitas berkumpul setelah makan malam.

Tanpa menoleh Fayra terus berjalan dengan menunduk, dan sikap Fayra yang seperti itu membuat Aida murka.

"Bagus, memang anak ngga punya sopan santun." Sindir mamanya.

Mendengar sindiran mamanya Fayra hanya berhenti sebentar di anak tangga pertama dan setelah itu kembali melanjutkan langkahnya, dia tidak mau semakin sakit hati.

"Biarin ma, memang dia kan anak bandel. Wajar aja kaya gitu." Ucap Nancy.

"Kamu benar sayang, memang dia itu anak yang tidak tau diri." Ucap Aida.

Sedangkan Fayra sendiri sudah mengistirahatkan tubuhnya dengan nyaman di kasur yang ada di kamarnya.

Sembari menatap langit-langit kamarnya, Fayra mengingat perlakuan manis Aska beberapa waktu lalu. Dan secara tidak sadar sudut bibir Fayra terangkat.

"Ternyata dia manis banget." Batin Fayra.

Fayra menggeleng "nggak boleh! Jangan sampai Lo jatuh cinta sama Aska. Jangan!" Monolog Fayra.

Fayra bergegas bangun dan berjalan menuju kamar mandi, sepertinya gadis itu harus mendinginkan kepalanya.

...

"Pagi cantik" sapa Aska saat melihat Fayra baru keluar dari gerbang rumahnya.

Mendapat sapaan seperti itu dengan reflek Fayra langsung mengembangkan senyum manisnya pada Aska.

"Pagi juga" sahut Fayra.

"Udah siap?" Tanya Aska.

Fayra yang memang sudah siap di jok belakang motor Aska pun langsung mengangguk, "iya" jawab Fayra.

"Lo baik-baik aja?" Tanya Aska yang juga mulai menjalankan motornya.

"Jauh lebih baik, makasih Lo udah mau temenin gue kemaren." Jawab Fayra dengan jujur, tidak bisa membohongi perasaannya, Fayra memang sudah mulai nyaman berada di dekat Aska.

"Kalau rumah Lo bukan tempat yang nyaman, jadiin gue sebagai rumah pengganti buat Lo pulang." Ucap Aska.

Tanpa Aska sadari Fayra mengeluarkan senyum tulusnya, "pasti" jawab Fayra.

"Apa gue sudah bisa percaya dengan perlakuan Aska seperti ini?" Batin Fayra.

...

Feli dan Fayra saat ini sedang asik mengobrol di bangku yang berada di depan kelas mereka, sembari menunggu jam istirahat habis, mereka memilih untuk bersantai di depan kelas karena di kantin Hari ini cukup ramai yang membuat Fayra tidak nyaman.

Kita dan Takdir (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang