PART 19

274 31 3
                                    

Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
Tik tok : hsnlsr
Btw ada yang nunggu author up ngga? Jangan lupa komen untuk part selanjutnya.

Happy reading











"Bagaskara oasu." Teriak Gavin dengan keras saat Aska dengan sengaja melempar bola basket yang dia pegang tepat di kepala laki-laki itu.

"Sorry pin ngga sengaja" jawab Aska dan langsung kembali berlatih bersama anak-anak lain.

Sedangkan Gavin sendiri sudah kesal bukan main, kalau saja Aska tidak kakak kelasnya dan tidak sohibnya, sudah di pastikan Gavin akan mengajak duel laki-laki itu sekarang.

"Sabar Apin sayang" ucap Jay pura-pura mengelus kepala Gavin yang terkena bola basket tadi.

"Jijik, huek" sahut Gavin dan memperagakan orang ya mual.

"Sih Gapin ngga tau diri deh, itu sih Jay kan udah perhatian masa di gituin. Sama pacar sendiri ngga boleh gitu pin, kualat loh." Ucap El ikut menimpali candaan absurd kedua bocah aneh ini.

"Tuh kan, dengerin kata Abang ayang. Sama pacar ngga boleh gitu." Ucap Jay lagi dan sekarang sudah bergelayutan manja di lengan Gavin. Benar-benar mendalami peran sekali Jay ini.

Gavin yang merasa Jay di lengannya pun langsung bergidik ngeri.

"Stres nih anak" ucap Gavin dengan keras.

Jay dan El langsung tertawa dengan puas setelah berhasil mengerjai Gavin.

Sedangkan di SMA lentera bangsa Fayra sedang duduk sendiri di kantin, hari ini Feli tidak datang karena ada urusan keluarga. Fayra juga bukan anak yang mudah bergaul jadi kalau Feli tidak masuk mau tidak mau Fayra harus sendirian.

Sudah cukup lama Fayra menunggu baksonya datang, namun bakso yang dia tunggu tak kunjung datang. Akhirnya gadis itu memainkan ponsel genggamnya untuk menghilangkan rasa bosan yang melandanya.

"Sendirian aja Ra" suara orang tiba-tiba yang tentunya langsung membuat Fayra kaget.

Gadis itu mendongak melihat siapa yang menyapanya, ternyata sudah ada Ilham yang berdiri di depan meja yang dia tempati di kantin.

"Eh iya kak" jawab Fayra yang masih canggung.

"Gue temenin ya" ucap Ilham yang langsung duduk tanpa persetujuan Fayra.

"Eh ngga usah kak, gue abis ini ke kelas." Ucap Fayra hendak menolak secara halus.

"Gue temenin Lo sampai pesenan Lo Dateng aja." Sahut Ilham.

Fayra pun tidak bisa menolak, akhirnya gadis itu mengangguk dan kembali fokus pada ponselnya, sejujurnya Fayra kurang nyaman dengan keberadaan Ilham di sini. Selain karena banyaknya tatapan mata yang tertuju padanya, dia juga merasa canggung karena Ilham ini kakak kelasnya. Kakak kelasnya ini cukup famous yang membuat dia menjadi sorotan.

"Itu serius kak Ilham?"

"Siapa sih tuh cewe, gue ngga pernah lihat tuh anak."

"Ngeri juga sih Fayra, diem-diem langsung embat tuh cogan."

"Tuh anak siapa ya, ceweknya Ilham?"

"Gatel juga tuh cewe bisa dapetin kak Ilham"

Dan masih banyak celotehan yang membuat Fayra semakin tidak nyaman, Fayra tidak tersinggung karena menurutnya ini sudah bukan hal baru lagi bagi gadis itu. Ucapan-ucapan seperti ini sering dia dapat, yang membuat Fayra tidak langsung down.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now