part 5

498 71 2
                                    

"kalian udah lama pacaran?" Tanya Hani pada Fayra dan Aska.

Saat ini semuanya sudah berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama.

"Baru 1 Minggu Bun" Jawab Aska.

"Fayra mukanya rada mirip bunda ngga sih" tanya Jay tiba-tiba.

"Eh iya Lo kalau di lihat-lihat" ucap Gavin.

"Oh, pasti karna itu kemarin Aska langsung gas sama Fayra" kini El iku nimbrung.

"Pikiran kalian semua aja kali, Fayra mah masih cantik" kini bunda Hani yang berbicara.

"Udah-udah, yok makan. Udah laper gue." Ucap Jay lagi.

"Makan Mulu otak Lo" cibir Gavin.

"Bacot banget kalian berdua" sinis Aska dan langsung makan terlebih dahulu.

"Aska ngga boleh ngomong gitu" tutur bunda Hani.

"Iya Bun ngga bakal ngulangin kok, lihat muka sih Jay bawaannya pengen marah-marah Mulu Bun" ucap Aska.

"Hust udah-udah, ngga malu kamu Ka di lihat Fayra tuh" ucap bundanya.

Akhirnya mereka pun melanjutkan acara makan malam mereka yang sempat tertunda tadi.

...

"Ra langsung pulang?" Tanya bunda Hani.

"Iya Bun, takut mama nyariin" jawab Fayra dengan sopan.

"Yaudah bentar ya bunda panggil Aska dulu"

"Iya Bun"

Setelah Hani naik untuk memanggil Aska yang sedang asik bermain PS dengan teman-temannya, Fayra pun langsung mondar-mandir di depan pintu utama rumah Aska.

Gadis itu memikirkan bagaimana mana membuat alasan agar mama tidak marah tau dia baru pulang  hampir jam 9 malam.

"Hei ngapain?" tanya Aska yang baru keluar.

Fayra pun langsung berhenti dan menarik tangan Aska untuk segera mengantarkan dia pulang.

"Ayo Ka buruan, mama gue pasti udah pulang. Gue takut di cariin" ucap Fayra berbohong, dia tidak akan memberi tau Aska kalau mamanya akan marah mengetahui dia baru pulang jam segini.

"Iya-iya. Lo tunggu di depan, gue ambil motor dulu." Perintah Aska.

Fayra pun mengangguk dan Langsung berlari kecil menuju depan rumah Aska, gadis itu ingin segera pulang, dia benar-benar takut kalau nanti mamanya marah.

Akhirnya tak lama Aska datang dengan membawa motor sportnya, "naik" perintah Aska.

Fayra langsung menurut dan Aska pun langsung menjalankan motor sportnya meninggalkan perkarangan rumahnya.

"Ka bisa lebih cepet dikit ngga sih" kesal Fayra saat Aska menjalankan motornya dengan pelan.

Aska mendecak, "sabar bisa ngga sih, sekarang itu waktu orang pulang kerja kalau ngebut bisa-bisa Lo besok tinggal nama." ucap yang ikutan kesal karna Fayra sama sekali tidak bisa sabar.

Fayra pun menghela nafas kasar, oke dia akan mencoba sabar dan mencoba berpikir positif kepada mamanya.

...

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now