part 24

149 21 0
                                    


Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
Tik tok : hsnlsr
Btw ada yang nunggu author up ngga? Jangan lupa komen untuk part selanjutnya.












L"kenapa sih Ra?" Tanya Aska pada Fayra lewat telepon genggamnya.

"Ka Lo tau sendiri kan di rumah gue gimana, kalau emang Lo mau ketemu gue ya kita ketemu di taman depan perumahan rumah gue. Gue bakal jelasin semuanya" Bujuk Fayra pada Aska.

"Apa mama Lo berbuat macem-macem lagi?"

"Nggak ka, udah ya gue tutup dulu. Kalau emang Lo mau nanti gue tunggu jam tujuh di sana" Ucap Fayra dan langsung memutuskan panggilannya sepihak.

Aska langsung mengusap rambutnya gusar, laki-laki itu benar-benar khawatir dengan gadisnya itu. Terdengar suara Fayra benar-benar lemah dan sedikit serak, Aska yakin gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Tanpa banyak bicara Aska pun langsung beranjak menuju motornya dan mulai menjalankan motornya menuju taman yang di minta Fayra.

Tak butuh waktu lama Aska sudah sampai di sana dan dia juga sudah melihat keberadaan pacarnya itu.

Laki-laki itu langsung mendudukkan dirinya di sebelah Fayra, Fayra yang merasa ada pergerakan di sampingnya pun langsung menatap ke sebelah kanan bangku yang dia duduki.

Aska yang melihat tatapan Fayra yang sayu pun langsung membawa gadis itu ke dalam pelukannya dan tanpa Aska sadari dia menekan luka yang di punggung Fayra.

"Awss" ringis Fayra.

Aska yang mendengar ringisan Fayra pun langsung melepas pelukannya.

"Lo kenapa?" Tanya Aska dengan tatapan khawatir.

"Nggak papa ka, ada semut tadi yang gigit kaki gue. Coba tolong bantu senter bentar" bohong Fayra berharap Aska percaya.

Aska pun menurut dan langsung menyalakan senter yang berada di handphonenya, dan ternyata benar di bawah kursi yang mereka duduki ada lumayan banyak semut merah yang entah asalnya dari mana.

Tapi Aska kurang yakin dengan jawaban Fayra, karena tidak ada reflek sama sekali dari kaki Fayra yang katanya di gigit semut, yang ada pergerakan dari punggungnya yang tadi Aska peluk.

"Yaudah yok Lo ikut gue pulang aja, di sini banyak semutnya Nanti kena gigit lagi kaki Lo" ucap Aska.

Fayra pun hanya mengangguk menuruti ajakan aska, sejujurnya Fayra berusaha mati-matian untuk keluar rumah. Walau mamanya tidak peduli Fayra keluar tapi tetap saja rasanya sekujur tubuh Fayra benar-benar sakit, mag nya juga sudah 2 hari ini kambuh karena Fayra hanya makan roti dan air yang ada di kamarnya selama 3 hari ini.

"Lo bisa jalan?" Tanya Aska saat melihat Fayra sepertinya kesusahan berjalan.

Fayra hanya mengangguk tapi Aska kurang puas dengan itu dan langsung memapah Fayra.

"Ra Lo sebenarnya kenapa sih? Cerita sama gue" paksa Aska.

"Nanti aja ya Ka, badan gue sakit semua" ucap Fayra pelan.

Aska pun menurut dan segera membawa Fayra menuju motor sportnya, setelah memastikan Fayra aman di jok belakang motornya, Aska langsung dengan hati-hati mulai menjalankan motornya menuju kediamannya.

Setelah 15 menit motor sport Aska sudah memasuki pekarangan rumahnya, Aska pun langsung turun dan mengajak Fayra masuk.

Aska ingin membantu Fayra tapi sudah di tolak mentah-mentah oleh gadis itu, Aska hanya bisa menurut dan berjalan di belakang Fayra.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now