part 16

242 35 1
                                    

"assalamualaikum bunda, Aska pulang." Salam Aska yang baru menginjakkan kaki di rumahnya.

Mendengar suaranya anaknya Hani langsung meninggalkan dapur untuk menyambut anaknya yang baru pulang.

"Waalaikumsalam" jawab Hani menghampiri Aska yang datang bersama Fayra "aduh ada Fayra juga" sapa Hani.

"Iya bunda" jawab Fayra tak lupa senyum hangat yang dia berikan pada Hani.

"Anak ini cantik sekali" batin Hani.

"Aska mandi dulu ya Bun" pamit Aska meninggalkan bundanya bersama Fayra.

"Kamu mau mandi juga sayang?" Tanya Hani pada Fayra.

"Ngga usah Bun, Fayra juga ngga bawa ganti." Jawab Fayra dengan sopan.

"Kalau mau mandi ngga papa sayang, badan kamu pasti gerah. Nanti pakai baju bunda aja." Ucap Hani sembari mengajak Fayra masuk.

"Emang ngga papa bund?" Tanya Fayra.

"Ngga papa banget dong sayang. Ayo sini ikut bunda,  kamu pilih aja mau baju bunda yang mana." Ajak Hani pada Fayra.

Akhirnya kedua wanita berbeda generasi itu berjalan berdampingan menuju kamar Hani.

Fayra memilih baju bunda Hani yang berbahan rajut, baju itu polos tapi entah kenapa itu terlihat sangat menarik bagi Fayra.

"Kamu mau yang ini sayang?" Tanya Hani.

Fayra mengangguk "iya bunda" jawab gadis itu.

"Yaudah kamu mandi di kamar mandi depan ya sayang, bunda mau siapin makan malam dulu." Ucap Hani.

"Iya Bun, aku permisi dulu." Jawab Fayra dan mulai beranjak dari kamar Hani.

Sekarang mereka semua sudah berkumpul di meja makan untuk menjalankan makan malam bersama.

"Bunda yang di pakai Fayra itu baju bunda ya?" Tanya Aska.

Hani mengangguk.

"Kok aku ngga pernah lihat bunda pake baju ini?" Tanya Aska.

"Itu memang bukan milik bunda sayang," jawab Hani.

Fayra yang mendengar itu langsung bertanya "terus ini punya siapa Bun?" Tanya Fayra.

"Punya adeknya Aska nak," jawab Hani.

"Bun" ucap Aska sembari memegang tangan bundanya.

"Ngga papa Aska, bunda cuma mau cerita aja" jawab Hani.

"Jadi baju ini dulu di jahit neneknya Aska waktu bunda hamil Aska dulu sayang." Ucap Hani mulai bercerita.

"Dulu nenek kamu pengen banget punya cucu cewek. Nenek kamu kira dulu kamu anak cewek, jadi nenek kamu bikin banyak baju rajut agar nanti kamu bisa pakai. Tapi setelah kamu lahir nenek kamu sedikit kecewa karena baju yang dia buat tidak bisa kamu pakai, karena semua model yang nenek kamu buat dominan untuk cewek."

"Dan saat kehamilan bunda yang kedua, nenek kamu bahagia banget dia berharap adek kamu cewe. Dan Allah mengabulkan doa nenek kamu sayang, tapi sayang adek kamu udah ngga ada, dan belom bisa menepati keinginan nenek kamu." Lanjut Hani.

"Udah Bun, kan Aska udah bilang. Ngga usah di ingat-ingat lagi, bunda jadi sedih kan sekarang." Ucap Aska.

Fayra pun langsung mendekat ke arah Hani saat melihat wanita paruh baya itu sedih.

"Tapi ngga papa, sekarang baju buatan nenek udah bisa di pake sama calon mantu bunda." Ucap Hani berusaha membuat suasana menjadi cair.

Fayra dan Aska pun hanya menanggapinya dengan senyum simpul.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now