part 14

221 35 1
                                    

Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
Tik tok : hsnlsr
Btw ada yang nunggu author up ngga?

Happy reading





































"Minggu depan gue ada tanding basket. Lo harus dateng." Ucap Aska pada Fayra.

Saat ini keduanya sedang bersantai di taman kota, setelah menjemput Fayra Aska langsung mengajak Fayra untuk bersantai di taman kota.

"Di mana?" Tanya Fayra.

"His, nanti Lo ke sana bareng sahabat Lo itu." Ucap Aska.

Fayra diam beberapa saat, "ngga bisa, kapan-kapan aja ya Ka" ucap Fayra merasa tidak enak.

Bayangkan saja, Fayra datang ke HIS pasti akan menjadi sorotan dan Fayra tidak suka itu, apalagi di HIS banyak anak-anak konglomerat dan populer.

Dan juga Fayra takut bertemu dengan Nancy dan juga Alvin.

"Ngga, Lo harus dateng besok." Perintah Aska.

"Ka-"

"Nanti gue suruh anak Aodra biar jemput Lo sama sahabat Lo itu."

"Maksa banget sih Lo!" ucap Fayra cemberut.

"Kan biar gue semangat tandingnya" ucap Aska.

"Ngga ngaruh kali."

"Ya ngaruh dong sayang, kan ada Lo. Jadi semangat gue tandingnya" goda Aska.

"Idih, gombal banget." Cibir Fayra.

"Saltingnya kelihatan banget sih neng"

"Apaansih" ucap Fayra yang membuat Aska tertawa kencang dan membuat beberapa pasang mata menatap ke arah dia dan Aska.

Keduanya cukup lama di sana, Aska tidak berhenti menggoda Fayra. Hingga matahari hampir terbenam akhirnya keduanya memutuskan untuk pulang.

Tidak butuh waktu yang lama motor sport milik Aska sudah memasuki perkarangan rumah Fayra. Gadis itu pun langsung turun dari motor sport Aska.

"Gue masuk dulu, Lo hati-hati." Ucap Fayra.

Aska mengangguk, "inget ya, makan seblaknya setelah Lo makan nasi." Peringat Aska.

"Iya-iya, bawel banget Lo. Udah ke 5 kali Lo ingetin." Kesal Fayra.

"Yaudah sana masuk, gue lihat Lo dari sini." Ucap Aska lagi.

"Ngga usah, Lo langsung pulang aja ngga papa."

Aska tidak menanggapi ucapan Fayra, laki-laki itu malah menatap intens gadis yang menyandang sebagai kekasihnya itu.

Fayra yang di tatap seperti itu tidak bisa menyembunyikan pipinya yang sudah merah karena malu.

"Udah sana pulang" kesal Fayra.

"Yaudah, sana masuk." Ucap Aska dan terus menatap Fayra.

Setelah menghela nafas kasar, akhirnya gadis itu mengalah dan mulai beranjak berjalan memasuki rumahnya.

Pintu terbuka bertepatan dengan Nancy yang ingin keluar.

"Ngapain Lo?" Tanya Nancy melihat Fayra yang sudah berdiri tepat di depannya.

"Aku mau masuk kak" jawab Fayra pelan.

Pandangan Nancy beralih pada plastik yang di bawa Fayra, "bawa apaan Lo?" Tanya Nancy.

Kita dan Takdir (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang