part 26

129 19 0
                                    

Hai gays apa kabar?
Buat kalian yang menemukan typo bantu komen ya dan juga jangan lupa kasih vote.
Mampir juga ke IG : hsnlsr_
Tik tok : hsnlsr
Btw ada yang nunggu author up ngga? Jangan lupa komen untuk part selanjutnya.

























Pagi ini Fayra hanya bersantai di rumah Aska bersama bunda Hani, karena semalam dia tidak di izinkan pulang oleh Aska mau tidak mau Fayra harus menginap di rumah Aska.

"Sayang kalau kamu bosen sini ngobrol sama bunda nak, jangan sungkan-sungkan. Anggap aja bunda ini mama kamu," kata Hani padi Fayra yang sedari tadi hanya diam dan memainkan jari-jarinya seperti orang yang benar-benar sedang banyak pikiran.

Mendengar penuturan Hani barusan Fayra langsung tersenyum hangat, "terimakasih bunda, Fayra nggak papa kok Bun. Fayra cuma kangen mama" kata Fayra berbohong.

"Sayang mulut kamu bisa bohong nak, tapi mata kamu nggak akan bisa bohong. Bunda tau kamu sekarang sedang banyak masalah, sini peluk bunda" ucap Hani merentangkan tangannya pada Fayra.

"Maafin Fayra udah ngerepotin bunda dan Aska" ucap gadis itu.

"Bunda senang kamu di sini nak" jawab Hani.

"Beruntung banget hidup Lo Ka, punya mama yang benar-benar sayang sama Lo. Apa gue boleh iri dengan kehangatan ini" batin Fayra yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Entah bunda sudah bosan dengan kata terima kasih yang selalu aku ucapan, tapi aku tidak tau harus membalas kebaikan bunda dan Aska dengan apa selain terimakasih" ucap Fayra dan langsung memeluk Hani dengan erat seakan dia sedang menyalurkan semua masalah yang di alaminya sekarang pada ibu dari kekasihnya itu.

Jujur pelukan Hani seakan-akan bisa sedikit mengangkat beban di diri Fayra, dia merasa sedikit lega dan nyaman di dalam pelukan Hani. Apa mungkin ini karena Fayra kurang kasih sayang dari mamanya jadi dia merasa begitu nyaman saat berada di pelukan Hani.

"Saat melihat anak ini kenapa perasaanku selalu tenang dan tak ingin jauh. Apa aku terlalu merindukan anakku yang sudah pergi," batin Hani sambil terus mengusap Surai lembut milik Fayra.

"Kalau memang kamu butuh tempat curhat, bunda akan selalu ada buat kamu nak. Anggap saja bunda ini seperti ibumu nak," entah kenapa Hani tiba-tiba mengucapkan itu kepada Fayra.

"Makasih bunda, makasih udah Nerima Fayra dengan baik" ucap gadis itu.

...

"Ka Lo tau ngga" ucap Jay.

"Nggak" jawab Aska dengan cepat.

"Gue blom ngomong anjwing" kesal Jay.

"Lo dari tadi nyerocos Mulu, udah buruan intinya" kini giliran Rion yang membuka suar, tumben sekali laki-laki itu berbicara lebih dari dua kata.

"Jadi gini abang-abang ku tercinta, anak buah kita kemarin ada yang di Tatang Alvin buat baku hantam di tempat biasa. Dan kata Alvin kalau tim kita nggak Nerima Lo harus serahin Fayra ke dia," jelas Gavin menjelaskan pada Aska.

"Tolak" jawab Aska tanpa basa-basi.

"Bang Lo nggak takut cewe Lo di celakain sama tuh cowok sinting," ucap Jay.

"Udah deh, kita semua udah pada besar. Jangan terlalu ladenin Alvin dan kawan-kawannya, mereka itu cuma buang-buang waktu kita dan cari sensasi aja" ucap Aska.

Kita dan Takdir (On Going)Where stories live. Discover now