makan malam

33 6 0
                                    

Hari yang sibuk mulai menyerang kebanyakan mahasiswa di Universitas Andromeda. Persiapan untuk UAS, pratikum, tugas harian dosen, dan sebagainya harus mereka kerjakan dengan waktu yang efesien. Para mahasiswa semester akhir juga tak kalah sibuknya menyiapkan skripsi dan mengikuti bimbingan.

Walaupun Ayra adalah mahasiswa baru, tetap saja tugas miliknya juga bisa dibilang banyak. Sudah dua hari Ayra tidak tidur karena ingin menyelesaikan tugas secepat mungkin.

Tadinya ia kira jurusan sastra Inggris akan lebih santai dari pada jurusan lainnya. Namun sepertinya Ayra salah.

Ayra sampai di halaman terakhir. Ia sangat fokus menyusun kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat. Pada akhirnya, ia sampai di kata terakhir. Setelah memberikan tanda baca titik, Ayra menghela nafas lega.

Semua tugas berakhir ia selesaikan. Ayra merebahkan tubuh di kursi perpustakaan.

Ayra menengok ke arah dimana Kanaya berada. Gadis itu terlihat tengah tertidur pulas. Ia bahkan tidak tahu sejak kapan Kanaya tertidur saking fokusnya pada tugas.

Ayra tidak tega membangunkan Kanaya. Ia memilih untuk merapihkan barang di atas meja. Ayra juga memilah barang miliknya dan milik Kanaya. Setelah selesai, ia ikut tertidur menenggelamkan wajah di lipatan tangan.

Rasanya sangat nyaman. Apalagi perpustakaan kampus memiliki pendingin ruangan.

Beberapa menit kemudian Ayra mulai terbawa suasana. Ia perlahan kehilangan kesadaran dan masuk ke alam mimpi.

Reza baru saja selesai dari kelas terakhir. Ia mengambil ponsel dan mencoba untuk menghubungi Ayra. Setelah mengirimkan pesan, Reza memutuskan pergi ke kantin. Ia akan membeli beberapa makanan atau minuman.

Di perjalanan banyak yang menyapa Reza terutama adik tingkatnya. Tanpa Reza sadari, ia termasuk kakak tingkat favorite di jurusan bahkan fakultasnya.

Kantin nampak ramai oleh banyak mahasiswa. Kebanyakan mereka tengah mengerjakan tugas sembari makan dan mengobrol ria.

Reza langsung saja ke warung jajanan yang berada di kantin tersebut. Ia mengambil dua minuman dari dalam kulkas. Reza berpikir sejenak apakah perlu ia membeli makanan?

Namun keputusannya adalah tidak. Reza memilih membeli minuman saja.

Ia membawa kedua minuman tersebut untuk dibayar. Sesaat selesai Reza langsung pergi dari wilayah kantin. Ia sempat menyapa teman-temannya sejenak yang berada di kantin tadi.

Reza mengecek ponsel lagi. Ayra tidak membalas pesannya. Ia memutuskan untuk menelfon.

Reza dapat mendengar suara panggilan telepon tersambung. Namun gadis di sebrang sana tidak menjawab. Apa Ayra masih sibuk?

Reza memutuskan akan langsung menemui Ayra. Terakhir gadis tersebut bilang kalau ia sedang berada di perpustakaan. Jadi Reza akan melihat dulu ke sana.

Ia berjalan dengan santai menuju perpustakaan kampus. Sesekali Reza melihat suasana kampus hari ini. Ia baru menyadari kalau kampus begitu ramai. Biasanya tidak pernah sampai ramai seperti ini.

Tak lama kemudian Reza sampai di perpustakaan. Berbeda dari diluar sana, suasana begitu hening dan juga sejuk. Hanya ada suara ketikan laptop dan kertas yang dibalik. Reza lalu menelusuri perpustakaan mencari keberadaan Ayra.

Tidak perlu waktu lama, Reza dapat menemukan Ayra. Gadis itu tengah tertidur bersama dengan Kanaya di depannya. Reza duduk tepat di sebelah Ayra. Ia menopang dagu sembari memperhatikan wajah Ayra.

Reza tersenyum lebar. Tidur saja Ayra terlihat cantik sekali. Reza merasa beruntung bisa memiliki Ayra.

Ia mengusap pelan kepala Ayra. Namun pergerakan Reza membuat Ayra terbangun. Gadis itu cukup sensitif. Perlahan ia bergerak dan membuka mata. Reza sedikit menyesali karena ia jadi membangunkan Ayra.

Can I believe? √Where stories live. Discover now