akhir

185 10 1
                                    

Sinar matahari terbit dengan cerahnya menyinari bumi. Jalanan terasa padat oleh kendaraan yang berlalu lalang. Suara klakson terus saling bersahutan di berbagai tempat. Mungkin karena ini adalah hari senin, hari dimana segala kegiatan di mulai dari awal kembali.

Ayra masuk ke dalam kereta. Sudah lama rasanya ia tidak menaiki transportasi umum tersebut semenjak libur panjang. Kalau dahulu Ayra gugup ketika pertama kali naik kereta menuju kampusnya, kali ini Ayra malah begitu antusias. Ia tidak sabar sampai ke kampus untuk bertemu teman dan juga kekasihnya.

Kereta melaju cepat melewati berbagai stasiun. Tak terasa suara pemberitahuan dari dalam kereta menginformasikan kalau sebentar lagi mereka akan sampai di stasiun Universitas Andromeda.

Ayra berdiri dari duduknya. Ia berjalan mendekat ke arah pintu kereta dengan almamater yang bertengger di tangannya.

Kereta berhenti tepat di stasiun tujuan Ayra. Pintu terbuka lalu Ayra segera turun dari sana. Ayra berjalan ke arah luar stasiun. Namun langkahnya terhenti saat melihat Reza sudah menunggu di sana.

Langkah Ayra dipercepat agar bisa segera sampai di hadapan Reza. Gadis itu pun jatuh ke pelukan Reza seolah mereka tidak lama bertemu.

Reza mendekap erat Ayra. Ia mengecup sekilas kepala kekasihnya itu. "Pagi cantik." Sapa Reza di awal hari.

"Pagi juga Kak." Ayra melepaskan pelukan. Ia tersenyum menatap Reza.

Mereka berdua berjalan bersamaan menuju luar stasiun. Tak lupa tangan Reza selalu setia menggandeng Ayra.

Di wilayah kampus, Ayra melihat Kanaya tengah menyambutnya di tempat seperti biasa. Namun ada yang berbeda, kali ini Kanaya tidak sendirian. Ia bersama dengan Alexio.

Ayra melangkah antusias mendekati Kanaya. Reza yang masih memegang tangannya ikut terbawa oleh gadis itu.

"Aaa Ayra kangen banget." Kanaya berlari memeluk Ayra. Kedua gadis itu berpelukan seakan sudah lama tidak bertemu.

Reza dan Alexio melihat dengan pandangan tidak paham. Padahal baru saja satu minggu kemarin mereka double date, tetapi Ayra dan Kanaya berlagak seperti sudah lama tidak bertemu.

Reza menghampiri Alexio. Ia bertos ria guna menyapa temannya itu. "Eh bro, udah lama gak ketemu." Reza menyengir.

"Udah lama matamu." Alexio terkekeh.

"Gak mau pelukan juga?" Iseng Reza.

"Najis gak dulu." Dengan keras Alexio menolak. Reza tertawa sembari menepuk punggung Alexio beberapa kali.

Kekasih mereka nampak sudah selesai saling bertukar rindu. Mereka berdua menghampiri Alexio dan Reza secara bersamaan.

Mereka berempat berjalan ke dalam kampus bersama-sama. Reza dan Alexio akan mengantarkan Ayra serta Kanaya terlebih dahulu ke gedung fakultas mereka.

Di sepanjang perjalanan mereka berempat mengobrol sembari bercanda ria. Tak jarang tatapan Mahasiswa lain mengarah pada mereka.

Berjalan berdampingan seperti itu membuat dua pasang kekasih tersebut terlihat serasi. Ayra yang berjalan di rangkul Reza, dan Kanaya yang berjalan bergandengan tangan dengan Alexio.

Suasana terasa lebih menyenangkan bagi Ayra. Awal semester ini Ayra mengharapkan semoga dirinya dan yang lain dapat merasa lebih bahagia kedepannya.

–END–

Thank you all for always supporting me!

I love you guys~

–Author_S

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Can I believe? √Where stories live. Discover now