Chapter 189 - 190

585 78 11
                                    

Mulai chapter ini nama Bakari diubah jadi Bacary, Pendeta Sant jadi Sand, Putri Cornelise jadi Cornelisse. Sesuai profil karakter yang diunggah penulisnya.
_____________________________________


Baroness Thilie dan teman-temannya ditangkap oleh Prajurit Kekaisaran karena masalah pajak yang berat.

Jesse mengingat percakapannya dengan Baroness. Orang-orang memanggil Bacary, Mata Anjing Bacary karena dia bisa melihat kematian di sekitarnya.

Baroness pikir itu jahat dan sial. Bahkan dia (Bacary) harus melaporkannya kepada Permaisuri secara teratur.

Jesse dengan cepat memahami situasinya. Bacary tidak menerima perawatan dan dukungan dari keluarganya. Orang luar mengetahuinya dan menggunakannya untuk menyiksanya.

Jesse tidak bisa terus mendengar kata-kata yang diucapkan di depan Bacary.

Jesse menyuruh Baroness berhenti bicara jika dia hanya ingin menyakitinya, tapi Bacary mengatakan itu memang fakta.

Baroness berkata bahwa dia ingin mendengar dari Mata Anjing utusan dewa tampan sehingga dia melepas kacamatanya.

Baroness menertawakannya bertanya mengapa dia memiliki penglihatan masa depan itu. Sepertinya Baroness memutuskan untuk dipukuli.

Christelle seperti tupai terbang melemparkan pukulan di punggungnya.

Johann yang menjaga Cedric memuji Christelle dengan mengatakan bahwa dia adalah murid yang sangat baik.

Cedric tertawa seolah sedang minum sebotol cider.

Christelle kemudian mengatakan bahwa Baroness tidak akan mati hanya karena lengannya yang patah dan menyuruhnya untuk meminta maaf.

Baroness meminta maaf dan Christelle mengendurkan lengannya.

Para bangsawan yang menahan napas bertepuk tangan kagum.

Mata Bacary terbuka lebar. Jesse berpikir mungkin ini pertama kalinya seseorang meminta maaf padanya.

Di sela-sela itu, Elisabeth mengatakan sebaiknya mereka istirahat saja dan membatalkan jadwal mereka.

Jesse menyuruhnya menunggu dan mencari Bacary.

"Dia sendirian di keretanya," kata Jesse tiba-tiba.

"Apakah kamu ingin datang untuk makan roti?"

Bacary memandang Jesse dengan konyol. Ttuksim dalam pelukannya merasa malu. Johann tertawa di belakangnya.

'Percakapan yang gagal itu memalukan, tapi aku menutupi wajahku dengan campuran emas dan titanium.

Aku adalah iron Man...'

- Jesse -

Jesse mengatakan bahwa Istana Juliette dapat menerima tamu lagi, tidak ada roti yang tidak bisa dipanggang oleh Chef Lawrence sehingga dia bisa datang untuk bermain.

Jesse menambahkan bahwa laporan tentang Victoire juga disambut baik.

Jesse kembali ke keretanya sambil meratapi mengapa dia tidak memilih kata-kata yang lebih baik ketika dia delapan tahun lebih tua dari Bacary.

Tapi sudah ada penumpang di keretanya.

Cedric dan Christelle, duduk berdampingan di kursi. Christelle pun berdiri dan duduk di sebelah Jesse.

Johann duduk secara diagonal darinya, dan kereta mulai berjalan.

Karena Jesse tidak punya pena, dia melipat jarinya.

1. Victoire mungkin benar-benar anak haram Andrege dan pencurian itu untuk balas dendam.

2. Dia tidak hanya menginginkan kebaikan rakyat, tetapi juga mencuri harta milik para bangsawan yang melecehkan rakyat.

SMPU/TWSB SummaryWhere stories live. Discover now