Chapter 257

827 65 10
                                    

Jesse's POV

Jesse menatap Verenice. Itu adalah penampilan yang dia tahu sejak awal, seorang gadis berkacamata.

Jesse menyerahkan tasnya dan tersenyum. Senyumnya canggung karena dia mewarnai bibirnya.

Sebelumnya, Christelle memakaikan kosmetik di bibirnya.

'Nak, percayalah padaku' kata Christelle

Nona muda itu tampak sangat malu ketika dia melihat Jesse. Mata dan pipinya merah seolah-olah dia akan menangis kapan saja.

Seorang pria, yang tampak seperti perwakilan klub meminta maaf dan memperkenalkan Verenice.

Baru kemudian gadis itu tergagap untuk memperkenalkan dirinya.

Setelah keduanya, anggota lain juga memperkenalkan diri.

'Bagus, Juliet. Jika kamu bisa mendengar suaraku, tolong angkat tangan kananmu.' -Charlie-

(Kode nama Christelle adalah 'Charlie', dan Jesse adalah 'Juliet')

Setelah menonton begitu banyak film hollywood, Christelle menghafal alfabet fonetik NATO dengan jelas.

Sepertinya disana juga ada ada Demy (dengan kode 'Delta') di samping Christelle.

Akhirnya Eva (kode nama 'Echo') datang menghampiri mereka dan memberi salam. Dia mengenakan gaun dengan bulu halus seperti kepingan salju.

Eva memperkenalkan dirinya dan memberikan anggur dari ibunya, dan mengatakan bahwa dia datang sebagai teman Jesse.

Jesse mengatakan bahwa merupakan suatu kehormatan untuk bertemu dengan Troubadour Riester (terinspirasi dari nama penyair Prancis).

Sepertinya nama itu tidak asing.

Jesse membaca di Majalah Dua Mingguan Riester, bahwa para bangsawan yang menyukai sastra disebut Troubadour.

Ketua klub mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana harus bersikap setelah mendapatkan undangan darinya, dan merupakan suatu kehormatan untuk bertemu dengannya.

Para anggota lainnya berterima kasih pada Jesse dan tersenyum.

Eva menatap Jesse dan mengangguk. Itu berarti tidak ada masalah.

Jesse menyapa yang lain dan berkata 'Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberkati kalian semua.'

Para anggota lega dan menutup mulut mereka dengan sapu tangan.

Jesse duduk dengan bantuan Benjamin (kode nama 'Bravo').

Pria paruh baya itu membantu merapikan seragam Pendeta Jesse. Setelah dia merapikan kerutan di pakaian itu, dia melangkah mundur.

Sekarang Jesse tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak memiliki kemampuan untuk segera berkenalan dengan orang-orang yang belum pernah dia temui. Dia merasa Verenice yang duduk di sebelahnya sedang menatapnya.

Eva membuka obrolan dengan menanyakan buku apa yang mereka suka baca.

Jesse juga terus mengatakan bahwa dia juga ingin tahu apakah mereka setuju.

Para anggota itu saling bertukar pandang bingung. Salah satu nona muda mengatakan mereka menikmati novel roman.

Jesse dengan cepat bereaksi bahwa dia juga menyukai novel roman, dan akhir-akhir ini dia suka membaca < Reason, Emotion, and Divinity >

Dia juga mengatakan bahwa Cedric tampaknya tidak tertarik, tetapi Cedric tahu semua nama karakter di novel itu.

Para anggota bereaksi dengan mengatakan bahwa itu adalah sebuah mahakarya, dan chapter terbaru minggu ini luar biasa.

SMPU/TWSB SummaryWhere stories live. Discover now