Tutur Batin

791 134 16
                                    

Jiwa sengaja bangun lebih awal dari biasanya untuk menyaksikan fenomena alam yang menurut NASA akan terjadi 15-20 tahun lagi dari sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jiwa sengaja bangun lebih awal dari biasanya untuk menyaksikan fenomena alam yang menurut NASA akan terjadi 15-20 tahun lagi dari sekarang. Fenomena planet sejajar. Jika beruntung Jiwa bisa melihat Uranus  tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5. Sebagai back up plan Jiwa menyiapkan teleskopnya juga untuk berjaga-jaga. 

Teleskop di arahkan ke langit sesuai dengan arahan yang Jiwa baca di internet. Sesekali Jiwa memastikan lewat lubang teleskop apakah Uranus ada di sana. Tapi saat sedang fokus memandang Jiwa merasa ada hembusan nafas yang datang dari sisi kanannya yang membuat Jiwa bergidik ketakutan.

Tangan Jiwa segera memukul orang yang dirasakan kehadirannya itu dengan sangat keras.

"Aw, Jiwa sakit woi," teriak orang itu sambil mengusap punggung tangannya yang baru saja dipukul keras oleh Jiwa.

"Raga, ihhhh. Ngagetin aja," tangan Jiwa tidak berhenti memukul Raga kembali berkali-kali.

Raga mundur beberapa langkah menjauh dari jangkauan tangan Jiwa untuk menyelamatkan diri.

"Jiwa, lu bener-bener ya. Kuat banget ternyata tenaga lu, sakit banget ini," ucap Raga sedikit kesal.

"Ya abisnya lu ngapain muncul tiba-tiba tanpa suara. Gue kaget," balas Jiwa.

"Lu ngapain lagian subuh-subuh gini sendiran," tanya Raga balik.

"Mau ngeliat planet, mana tau ada space buat gue pindah ke planet lain," sahut Jiwa agak ketus.

Raga merasa tidak enak mendengar jawaban Jiwa. Sebenarnya malam itu, Jiwa tidak jadi makan malam bersama Raga dan Oma karena mereka sempat berselisih paham. Sebelum makan malam, teman-teman Jiwa kembali melakukan panggilan video dan Raga mengangkatnya secara sengaja lalu mengarahkan layar ke wajah Jiwa.

Saat itu Jiwa sangat kesal dan buru-buru mematikan panggilan tersebut. Maka, saat sudah selesai mempersiapkan semua keperluan untuk keesokan harinya Jiwa bergegas pulang. Jujur saja Jiwa hampir tidak jadi ikut ke Rumah Singgah, tapi karena dibujuk Oma akhirnya Jiwa menuruti permintaan Oma.

"Sorry ya yang kemarin itu," ucap Raga sambil melirik ragu ke arah Jiwa.

"Kenapa tiba-tiba minta maaf?" sahut Jiwa melirik sinis.

"Karena udah terlalu ikut campur urusan lo, angkat panggilan telefon tanpa ijin dan nyuruh lo pindah planet karena ga mau berinteraksi sama temen-temen lu," Raga memaparkan kesalahannya satu per satu.

"Haha. Gapapa, gue juga yang salah, terlalu sensitif," jawab Jiwa sambil tertunduk memainkan rumput dengan kakinya tak berani menatap Raga.

"Baikan ya?" Raga mengepalkan tangannya ke arah Jiwa untuk melakukan fist bump yang langsung disambut oleh Jiwa. "By the way, marah lu ngerepotin juga ya, ngambek sampai tiga hari gak dateng ke rumah Oma. Oma udah cerewet aja nyuruh gue bujuk lo biar main ke rumah," lanjut Raga.

UnconditionallyWhere stories live. Discover now