Lagu Untukmu

742 129 43
                                    

To my favorite person, please take care of yourself, I love you in every universe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To my favorite person, please take care of yourself, I love you in every universe.

-xahujjah-


Jiwa langsung memasang sabuk pengamannya ketika masuk ke mobil bersama Raga. Malam ini Jiwa dan Raga akan kembali ke Trez. Seharusnya mereka kembali bersama Oma Marie, tapi Oma sudah pulang lebih dulu diantar supir agar tidak terlalu lelah dengan perjalanan di malam hari.

Sunyi. Diam.

Tidak ada kata yang keluar dari mulut ke duanya. Mengingat bagaimana ulah terakhir Raga yang secara tiba-tiba mencium tangan Jiwa di depan Naya dan juga Gio. Hal itu juga sempat dilihat oleh Papa Warren yang membuat Jiwa habis diledek oleh Papanya.

"Ga," Jiwa membuka mulutnya setelah cukup lama terdiam.

Raga hanya menoleh singkat sambil mendehem.

"Kayanya kita harus bikin aturan deh, biar gak ke bablasan," lanjut Jiwa.

"Apa tuh?" sahut Raga sambil fokus menyetir karena hari sudah gelap.

"Skin ship yang gak perlu, gak usah lah Ga. Kalau gue baper beneran gimana?" Jiwa berkata sambil menatap lurus ke depan.

"Gak boleh sampe baper pokoknya. Gak asik lagi nanti kalau di antara kita mulai pakai rasa. Lu tuh udah gue anggep kaya adek gue sendiri," jawab Raga.

"Ya makanya, jangan kelewatan acting-nya! Mohon kerjasamanya aja," Jiwa meninggikan suaranya sedikit.

Raga menatap Jiwa singkat kemudian mengangguk menandakan setuju dengan perkataan Jiwa.

Raga masih fokus dengan kemudinya, sementara Jiwa sibuk menatap layar handphone-nya sambil tersenyum. Memandangi satu demi satu moment yang sudah hampir beberapa bulan tidak ia rasakan. Berkumpul bersama orang tuanya dan juga orang-orang terdekatnya.

"Gimana rasanya keluar dari zona nyaman, Ji?" sesekali Raga memperhatikan ekspresi bahagia Jiwa.

"Capek karena harus beradaptasi lagi tapi happy. Makasih ya Ka Raga, kalau bukan karna lo gak mungkin gue bisa ngerasain semua hari ini," jawab Jiwa sambil mengacungkan jempol.

"Ka Raga? Gak salah denger gue?" 

"Tadi katanya gue adek lo, yaudah gue panggil lo kakak dong," pintar sekali Jiwa menjawab.

"Jawab mulu," Raga melepaskan satu tangannya dari kemudi dan mengacak rambut Jiwa cepat.

"Jangan dibiasain, rambut gue yang diacak-acak, hati gue yang berantakan Ka Raga," ucap Jiwa.

UnconditionallyWhere stories live. Discover now