Jatuh Hati

743 127 44
                                    

The most beautiful part is I wasn't even knowing when I fell for you.

Because this is the first time I fall and not hurt.

-LL

Hari ini berbeda dari hari biasanya, Jiwa pergi ke pasar sendirian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini berbeda dari hari biasanya, Jiwa pergi ke pasar sendirian. Sudah satu minggu Raga pergi ke Australia untuk mengurus kuliahnya selama satu bulan sebelum kembali lagi ke tanah air.

Cuaca mendung hari itu, Jiwa mengambil payung dari jok belakang mobil. Gadis itu pergi saat masih subuh agar tidak terlalu banyak orang.

Oma Marie banyak membantu Jiwa untuk bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar walau pun masih perlu banyak belajar dan sering kali gagal tapi Jiwa tetap berusaha. Pergi ke pasar sendirian merupakan salah satu cara dari Oma.

Airpod terpasang di telinga Jiwa untuk mengalihkan suara-suara yang tidak ingin ia dengar. Segera Jiwa bergegas membeli semua keperluan yang dibutuhkan. Dua puluh menit berlalu dan Jiwa segera menuju ke tempatnya memarkirkan mobil sebelum hujan makin deras. Saat hampir sampai di mobil, pandangan Jiwa teralihkan oleh seorang anak yang sedang terduduk lesu di salah satu sudut toko. Kira-kira usianya enam tahun. Terdengar suara anak itu yang takut dan kedinginan. Setelah meletakan belanjaannya Jiwa menghampiri gadis kecil itu dengan membawa payung dan jaket dari mobil.

"Halo cantik, kok sendirian? Sama siapa ke sini?" Jiwa ikut jongkok agar bisa mensejajarkan wajahnya dengan gadis kecil yang tertunduk itu.

Kata ibu gak boleh bicara sama orang asing.

Ibu dimana, Lyla takut.

Suara hati anak itu terdengar oleh Jiwa.

"Kita cari Ibu bareng-bareng yuk. Kakak bantu Lyla sampai Ibu ketemu ya, supaya Lyla gak sendirian," Jiwa tersenyum manis.

Kakak ini kok tau nama aku? Kok tau aku lagi cari Ibu?

"Pake dulu jaketnya biar Lyla gak kedinginan," Jiwa menyelimuti gadis kecil itu dengan jaketnya.

"Kakak bukan orang jahat kan?" tanya Lyla ragu.

"Bukan dong, emang muka kakak serem kaya orang jahat?" Jiwa mencoba mencairkan suasana. Gadis kecil itu hanya menggeleng dan kemudian berdiri.

Berhasil.

Setelah beberapa menit bernegosiasi dengan gadis kecil itu, Jiwa akhirnya berhasil mengajak gadis itu untuk pergi bersama mencari Ibunya di pasar. Di tengah hujan, Lyla tidak sedikit pun merenggangkan genggamannya dari tangan Jiwa. Mereka menyusuri sudut pasar sambil bertanya kepada para pedagang.

Pencarian selama lima belas menit itu tampak sia-sia. Akhirnya Jiwa mengajak Lyla ke mobilnya untuk berteduh karena hujan semakin deras. Tapi tidak lama berserang seorang Ibu mengetuk pintu mobil Jiwa.

UnconditionallyWhere stories live. Discover now