I choose to love you

554 78 3
                                    

If you still haven't known how I feltI will love you more than anyone in this world

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

If you still haven't known how I felt
I will love you more than anyone in this world.
-Hyolin-

***

Matahari tepat berada di puncak langit siang itu, walaupun terik hembusan angin dan udara segar Trez membuat terik matahari tidak terasa terlalu panas di kulit Jiwa dan Raga. Ini adalah kali pertama lagi Raga datang berkunjung ke makam Oma Marie yang letaknya bersebelahan dengan makam Ibunya. Sesekali kenangan akan Oma Marie dan Ibunya masuk ke dalam pikiran Raga.

Lima jari Jiwa terkunci sempurna pada jari milik Raga. Ibu jari Jiwa sesekali mengusap lembut punggung tangan Raga untuk sekedar memberikan rasa aman pada Raga yang isi pikirannya kini sangat campur aduk. Raga senang akhirnya bisa datang lagi ke makam Oma dan Ibunya bersama Jiwa tapi di sisi lain kerinduan akan dua sosok wanita yang sangat dicintai tidak bisa dipungkiri.

"Oma, Bunda, Jiwa datang nih. Maaf ya kalau harus nunggu lama," Jiwa berbicara seolah-olah ada Oma dan juga Bundanya Raga di sana. Jiwa meletakan sekuntum bunga daisy yang ditemukannya dalam perjalanan dan meletakannya di atas makam Oma. Ucapan Jiwa itu membuat Raga menoleh ke arahnya sambil tersenyum.

"Jangan marah sama Jiwa ya Oma, ini semua karena Raga yang jahat makanya Jiwa gak dateng-dateng ke sini," Raga membalas ucapan Jiwa.

"Jiwa kangen roasted chicken buatan Oma deh, selama di Swiss gak ada makanan yang seenak buatan Oma," Jiwa melanjutkan ucapannya.

Jiwa merasa sedikit lebih tenang begitu mengetahui pikiran Raga tidak lagi serumit saat mereka baru tiba di pemakaman. Ya, gadis itu masih bisa mendengar suara dari dalam pikiran Raga jika mereka bersentuhan. 

"Kamu nih ya lagi serius malah becanda," tiba-tiba Jiwa memukul lengan Raga. Kebiasaan itu masih melekat pada Jiwa saat mendengar isi pikiran Raga yang begitu tiba-tiba.

Oma, kayanya Raga mau nikahin Jiwa aja deh biar gak kepisah lagi. Itulah kalimat yang di dengar Jiwa. Bisa-bisanya Raga mengatakan hal seperti itu di depan makam Oma.

"Sakit by," ucap Raga.

"Apa? Tadi kamu ngomong apa?" Jiwa memastikan takut salah mendengar.

"Sakit," ulang Raga.

"Bukan setelah sakit," tegas Jiwa.

"By?" tanya Raga.

"Siapa tuh By? Selingkuhan kamu?" tanya Jiwa judes.

"Baby, itu panggilan sayang ceritanya. Masa gitu aja gak ngerti," jelas Raga.

"Jangan panggil gitu lagi," tegas Jiwa.

"Kenapa?" 

"Aku malu," Jiwa langsung pergi meninggalkan Raga.

Bisa-bisanya dua orang itu ribut mengenai panggilan satu sama lain di pemakaman. Jika saja Oma Marie masih ada sudah pasti Oma akan tertawa melihat kelakuan Jiwa dan Raga yang selalu saja tidak pernah tidak ribut saat bertemu.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang