I finally found someone

809 106 46
                                    

It started over coffee, we stated out as friends

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

It started over coffee, we stated out as friends

It's funny how from simple things, the best things begin

This time is different and it's all because of you

-Brian Adams-

---

"I'll call you when I am home," ucap Raga sambil melambaikan tangannya ke arah Jiwa. "Bye," lanjut pria itu tapi kali ini tanpa suara sambil terus menoleh ke belakang memastikan Jiwa sudah masuk ke rumah.

Pintu rumah tertutup, Jiwa membalikan badan dan terkejut melihat kedua orang tuanya yang sudah memakai piyama menunggu gadis itu berpamitan dengan Raga. Seperti tertangkap basah backstreet padahal tidak, Jiwa merasa sangat malu diperhadapkan dengan situasi ini.

"Dari mana aja sih jam segini baru pulang? Tadi Raga izin sama Papa cuma sampai jam sepuluh loh, ini udah setengah dua belas, Papa omelin nanti dia," ucap Warren sambil bertolak pinggang.

"Ih Papa kok gitu, tadi aja makan malamnya selesai jam sembilan karena Papa sama Om Ronald keasikan ngobrolin kerjaan, aku sama Raga jadi gak bisa ngobrol. Pokoknya Papa gak boleh ngomelin Raga awas aja," Jiwa melipat tangannya di dada dan memandang sinis ke arah Warren.

"Ma liat, Ma. Padahal yang ngebesarin selama tujuh belas tahun lebih dikit Papa, tapi yang dibelain malah Raga. Dasar anak muda," Warren berucap sambil menarik-narik tangan Jia minta pertolongan.

"Kamu kaya gak pernah muda aja," Jia justru memukul tangan Warren untuk melepaskan genggamannya.

Jiwa menjulurkan lidahnya ke arah Warren seolah meledek karena sang Ibu justru membela dirinya. Bukan tidak sopan, tapi ayah dan anak ini memang suka sekali saling meledek. Jiwa langsung merangkul tangan Jia dan membawa ibunya menjauhi Warren. Tidak mau kalah Warren langsung merangkul tangan Jia dari sisi satunya.

"Jadi dapet kado apa dari Raga?" tanya Jia menoleh ke gadis kecilnya yang baru merayakan ulang tahun ke 17 beberapa hari lalu yang jaraknya hanya tiga hari dari ulang tahun Raga.

Jiwa menggigit bibir bawahnya sambil tertunduk dan seketika pipinya memerah. Tanpa kata Jiwa langsung melepas tangan ibunya dan berlari kecil menuju tangga ke kamarnya. Melihat respon anak gadisnya Warren menjadi kesal.  Pikirannya sudah jauh berkelana apa yang terjadi antara Jiwa dan Raga sehingga membuat anak gadisnya menjadi salah tingkah seperti itu.

Keluarga Jiwa dan Raga mengadakan makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun Jiwa dan Raga tidak ketinggalan Oma dan Liam ikut bersama. Selesai makan malam, Raga meminta izin untuk mengajak Jiwa pergi lebih dulu dengan alasan ingin merayakan ulang tahun berdua. Selama dua hari ini Jiwa dan Raga menginap di rumah masing-masing meninggalkan Trez sementara waktu.

UnconditionallyKde žijí příběhy. Začni objevovat