#CASE 03

1.2K 91 0
                                    

DIA berlari masuk ke dalam HQ menuju terus ke bilik soal siasat . Dia memandang Tuan Jad dan Kaysa di situ . Disebalik cermin gelap yang mereka sahaja dapat melihat suspek , dia memandang kerusi kosong . Hairan , mana suspek yang mereka sudah tangkap ?

" Mana suspek ? " dia memandang wajah Tuan Jad yang sedang meneliti telefon . Kaysa yang berdiri sambil bermain telefon memandang Yara seketika .

" Suspek nak pergi toilet katanya . Akim bawa . Nama suspek Emeer Yaqhzan . Dia intern kat True Talent Agency . Masa kami buat sportcheck staff situ tadi , kami jumpa hemlock . I mean , hemlock perfume . Nanti kau la intterogation dia " dia menunjukkan gambar perfume tersebut kepada Yara . Dia memandang Kaysa dengan kerutan . Ada sesuatu yang tak kena .

" Sorry but apa nama suspek tadi , Kaysa ? "

" Emeer Yaqhzan " ulang Kaysa lagi . Saat ini Akim dan Yaqhzan masuk ke bilik soal siasat itu . Mata Yara membulat tatkala dia melihat Yaqhzan yang dimaksudkan itu daripada belakang bilik pemerhati .

" Wait ! Yaqhzan ?! " Yara terus keluar dari bilik tersebut menuju ke bilik soal siasat . Tuan Jad dan Kaysa yang terkejut dengan tingkah Yara itu melihat sahaja dengan terpinga . Saat pintu terbuka , Akim dan Yaqhzan memandang Yara . Yaqhzan terkejut saat melihat gadis itu di hadapan matanya .

" Yara ? Buat apa kat sini ? " Yaqhzan memandang lama gadis itu yang berwajah terkejut merenungnya . Dia memandang tag yang tergantung di leher gadis itu . Bibirnya terukir senyum kecil .

" Ouh Detektif Yara Hanina ? Kau kerja sini ke ? "

" Yara , who is him ? Kau kenal dia ? " pembesar suara bergema di segenap ruang bilik tersebut dengan suara Tuan Jad . Dia memandang ke arah cermin gelap itu seakan memandang ketuanya .

" That my friend , tuan " dia memandang kembali Yaqhzan . Akim dipandang seketika sebelum dia mengambil tempat di satu kerusi . Akim mengikut sahaja Yara dan duduk di sisi gadis itu .

──•~❉᯽❉~•──

Nurhan meneliti kamera yang berada di tangannya . Fikirannya mula tertanya kamera ini milik gadis motorbike tadi ke ? Kenapa pula gadis itu nak ada kamera kecil ini .

" Who are you Cik Motorbike ? May I recognize you ? "

" Recognize who , Nurhan Waail ? Dah gila dah cakap sorang-sorang ? " dirinya tersentak saat biliknya diterjah masuk oleh Qaid , rakannya . Dia yang duduk bagaikan tuan-tuan besar itu memperbetulkan duduknya .

Senyuman diukirkan pada Qaid yang sudah mengambil tempat di sofa kosong di biliknya . Dia berjalan ke arah lelaki itu dan mengambil tempat di satu sofa single .

" Siapa kau nak recognize ni , Han ? "

" Tak ada siapalah . Kau kalau tak skodeng aku memang bukan kau la kan ? Haih... " dia menggeleng dengan satu sikap Qaid . Lelaki itu mengukir senyuman tidak tahu malu sehingga tertutup matanya .

" Aduh kau ni cepatlah bagitahu ! Kau nak kenal siapa ? Kita kawan , dude ! "

" Tadi . Ada satu awek ni hampir accident so aku selamatkan la . Sempatlah tarik dia ketepi . Cantik la jugak muka garang-garang gitu . Yang bestnya naik motorbike "
dia tersenyum bila teringatkan wajah Yara yang langsung tak dikenalinya lagi . Deruman enjin motor Yara pun masih terngiang di telinga . Qaid membuat wajah meluat Nurhan yang seakan dilamun cinta itu .

" Ouh sebab tu la kau nak cerai dengan Layra ? Nak cari pengganti baru la ni ? " mati senyuman Nurhan saat ini bila mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Qaid . Wajahnya mula serius dan lidah menolak dinding pipi .

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now