#CASE 26

807 58 0
                                    

TRUE Talent Agency mengadakan majlis tahlil buat Yaqhzan yang telah pergi ke rahmatullah tiga hari yang lalu . Bacaan alunan yassin bergema di dalam surau tersebut di malam hari selepas waktu maghrib .

Puan Saleha dan Sofya turut ada sebagai keluarga arwah . Anne mengusap lengan Sofya cuba untuk menenangkan gadis muda itu yang mula berasa sebak kembali .

Makan malam pula sebagai penutup diadakan . Irfan melangkah ke arah pantri untuk mengambil sedikit air . Saat tiba di situ , terlihat Anne yang duduk di sana . Kerusi ditarik dan duduk di sisi gadis itu .

" Anne . Tak makan ? "

" Aku tak ada selera " air mata yang menitik satu itu diseka pantas . Tidak mahu Irfan melihatnya lemah sebegini .

" Aku harap kau kuat , Anne . Terima dengan hati yang terbuka okay ? "

" Aku tak boleh nak terima . Yaqhzan mati dibunuh . Allahu Akhbar apalah salah dia sampaikan ada orang nak bunuh dia , Fan ? Aku tak fahamlah... " Anne menangis marah . Irfan mengeluh perlahan dengan rahang diketap namun dia cuba untuk bersabar .

" Ini namanya takdir , Anne . Kau tak bolehlah nak menangis macam ni " Irfan mengeluarkan botol kaca kecil yang selalu dibawanya . Dimasukkan cecair itu dan dikumur ke dalam mulut sebelum ditelan . Perbuatannya diperhatikan sahaja oleh Anne .

" Kau kena sabar keyh ? Makan sikit , Anne . Nanti kau sakit . Aku gerak dulu " Irfan segera bangun dan meninggalkan Anne di situ . Gadis itu memandang Irfan sehinggalah lelaki itu menghilang dari pandangan .

──•~❉᯽❉~•──

Yara membelai bulu Dory yang sibuk duduk di atas pehanya . Budak manja , kenalah layan seperti budak kecil . Dia yang sedang mengunyah keropok kentang menoleh ke arah gelangsar pintu rumahnya saat terdengar bunyi hon kereta .

Dia terus mengapai tudung sarungnya dan membawa diri ke muka pintu . Terlihat Puan Saleha dan Sofya sudah pulang . Mereka dua beranak dihantar oleh Anne ke rumahnya .

" Sofya " Yara menyapa gadis muda itu yang senyap sahaja . Sofya mengukirkan senyuman pada Yara sebelum melangkah masuk ke dalam . Matanya memandang Puan Saleha pula .

" Yara , Anne nak jumpa kamu " Yara memandang Anne yang berdiri di luar pagar rumah . Terus dia menyarung selipar miliknya dan membawa langkah mendekati gadis itu .

" Ye Anne ? " Anne mengukirkan senyuman pada Yara . Dia memintal hujung rambutnya memandang wajah Yara lama .

" Aku ada benda nak cakap dengan kau . Pasal Irfan ? "

" Irfan ? Photographer dekat True Talent tu ? Kenapa dengan dia ? " tangan disilang ke dada . Yara memandang serius wajah itu .

Datang kepadanya semata mahu bercakap mengenai Irfan ? Kenapa pula dengan lelaki itu ? Ada apa-apa yang terjadi ke ?

" Aku curious dengan dia . Hari-hari guna mouthwash . Satu hari tu boleh nampak tiga kali dia guna "

" So ? Kenapa kau nak curious pula dia guna mouthwash ? "

" Dia telan lepastu , Yara . Mana ada orang guna mouthwash lepastu telan . Nak mati ke apa ? " Yara berdehem kecil . Dia berfikir sejenak . Matanya serius memandang Anneb.

" Esok aku datang True Talent . Jangan bagitahu siapa-siapa pun . Faham ? " Anne mengangguk dengan arahan tersebut .

──•~❉᯽❉~•──

Sabby memandang Jawhar yang sedang memotong stik daging di hadapannya . Lelaki itu mencucuk stik tersebut menggunakan garfu sebelum dimasukkan ke dalam mulut .
Sedar Sabby diam terkaku , dia merenung mata gadis itu .

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now