#CASE 25

828 65 0
                                    

MELIAR mata Yara mencari Sofya yang hilang dari pandangan mata semua orang saat jenazah Yaqhzan selamat diuruskan di hospital . Bedah siasat sudah dilakukan dan mereka menunggu keputusan pihak hospital . Tinggal dibawa ke masjid untuk solat jenazah dan juga dikebumikan sahaja .

Telefonnya berdering saat mencari Sofya di sekitar kawasan hospital . Diangkat panggilan dari Nurhan itu dengan kaki berlari anak .

" Yara ? Jumpa Sofya ? "

" Tak jumpa . Cik Leha dah menangis gelabah anak dia hilang ni . Awak kalau jumpa bagi-- " bunyi tangisan yang ditahan itu mengalihkan fokus Yara saat tiba di belakang bangunan farmasi hospital .

" Awak , kejap " Yara melangkah perlahan mendekati bunyi tangisan seseorang itu . Panggilannya bersama Nurhan dimatikan .

Sofya menekup kedua mulutnya menghambur tangis dan duduk di penjuru dinding sehinggakan wajah itu merah padam dan basah dengan air mata . Yara yang terlihat gadis berusia 23 tahun terus meluru ke arah Sofya . Tubuh itu diperiksa risau jika berlaku apa-apa .

" Ya Allah ! Sofya ! Kenapa kat sini ? Mak Fya cari Fya tahu tak ? "

" A... abang... Fya nak abang Fya... " Yara menahan air matanya dari mengalir . Dia perlu kuat di hadapan Sofya jika mahu melihat gadis itu berhenti menangis . Kehilangan itu sangat menyakitkan dan di a faham perasaan itu .

" Semalam abang o...okay je kenapa tiba-tiba a... abang tinggalkan F... Fya ! " Yara terus menarik gadis itu ke dalam pelukan . Ditenangkan Sofya dengan mengusap kepala dan belakang gadis itu erat .

" Sabar Fya... Fya kena kuat . Abang pun mesti tak suka tengok Fya macam ni kan ? Hm ? " Yara tersenyum kecil bila gadis itu berhenti dari tangisannya . Saat dia mahu melepaskan pelukannya dengan Sofya , tubuh itu longlai lemah . Pucat wajahnya terkejut melihat Sofya tidak sedarkan diri .

" Ya Allah ! Sofya Amani ! " Yara menahan sebelah tangannya memeluk tubuh itu sebelum sebelah lagi cuba mendail nombor tunangnya .

Telefon dilekap pada telinga menunggu panggilannya dijawab oleh Nurhan . Saat panggilan masuk terus dia menyatakan apa yang berlaku .

" Saya kat belakang farmasi . Please tolong saya... "

" Wait ! I come to you " panggilan dimatikan . Tidak sampai lima minit , Nurhan muncul di situ . Dia melihat Sofya yang terbarng kepalanya di ribaan Yara . Nurhan memeriksa nadi gadis itu serta mata .

" Dia lemah sangat ni . Dehydrated . She need intravenous drip " tanpa diminta , Nurhan terus mencempung tubuh Sofya . Yara terus mengekori langkah Nurhan menuju ke wad . 

Tubuh Sofya diletakkan di atas katil kosong . Jururawat di situ membantunya dengan menyediakan barang yang sepatutnya . Nurhan mengelap atas tangan Sofya menggunakan alcohol wipes tissue sebelum jarum branula berwarna pink diambil dan dia mula mencucuk masuk 30 darjah di atas tangan kanan gadis itu .

Satu beg air intravena disalurkan masuk dengan drip air dan terus masuk melalui jarum branula . Setiap gerakan pantas Nurhan itu hanya diperhatikan Yara .

" If dia bangun nanti , suruh dia tunggu sampai air habis . Kalau dia bangun and mengamuk , just give her benzodiazepines " dia memesan pada jururawat itu . Terus jururawat itu mengangguk sebelum beredar pergi .

Nurhan memandang Sofya lama . Yara yang menarik selimut sampai ke dadanya dipandang . Kedua mata itu bertembung .

" Jangan risau , dear . Dia akan okay . Saya nak pergi masjid ni nak solat jenazah sekali bawa Cik Leha . Saya drive kereta Qaid . Follow ? "

" No , uzur . Saya tinggal sini jaga Sofya " Nurhan mengangguk faham . Wajah itu yang bengkak matanya dan lesu dipandang risau .

" Take care . Apa-apa call . Nanti saya suruh nurse bawakan makan untuk awak . I'm worried about you ,  chagi "

HEMLOCK ✅Where stories live. Discover now