• Chapter 2 - Threat Veen

3.2K 105 0
                                    

HAPPY READING
VOTE

•Clara official new name•






















•••

Suasana pagi ini cukup cerah untuk memulai aktifitas seperti biasanya, Clara kini baru saja selesai bersiap untuk segera berangkat menuju kampus.
Namun pikiran gadis itu masih terus berkecamuk tak karuan sama persis seperti malam kemarin.

Sesuatu yang menganjal hati yang membuat pikiran Clara terus bertanya tanya atas tindakan tidak sopan dari ayah tirinya malam itu. Tentu saja hal tersebut membuat gadis cantik itu merasa tidak nyaman dan sedikit lebih was was, terlebih lagi jika keluar dari kamar ini.

Clara memang sudah mengumpulkan niat cukup besar bahkan dari semalam, memikirkan masalah yang baru saja dirinya hadapi. Mengumpulkan nyali untuk membicarakan hal ini pada Gema, namun mengapa tiba tiba saja ia merasa ragu dan takut akan ada hal yang lebih parah terjadi nantinya.

Masih dengan pikiran yang sama, Clara hanya mondar mandir tidak karuan dibalik pintu,
memikirkan bagaimana dirinya menyampaikan perihal ini. Rasanya gadis itu belum siap untuk bertemu kembali dengan ayah tirinya atau bahkan tidak akan pernah siap.

Clara memukul pelan kepalanya, kini ia bertekat kembali pada niat awalnya untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi pada Gema. Niat dan keberanian sudah gadis itu kumpulkan, kini dengan satu helaian nafas Clara menyentuh knop pintu, lalu membukanya. Keluar dari kamar tersebut.

Gadis itu kini sudah paham betul tentang keberadaan ibunya saat ini, wanita itu pasti tengah sibuk menyiapkan sarapan didapur dan benar saja, dari kejauhan tampak terlihat punggung cantik milik ibunya yang tengah menyiapkan sesuatu.

Clara menghelang nafas kasar sekali lagi dan berjalan mendekati Gema.

"Selamat pagi."

"Clara, kamu sudah siap?."

Gadis itu tersenyum canggung dan mengangguk.

"Ibu masak apa?."

"Hanya sandwich"

Clara kini terdiam lagi dengan sepasang mata yang fokus pada wajah Gema, sebelum akhirnya kembali memberanikan diri untuk berbicara.

"Aku ingin membicarakan sesuatu."

Entah apa yang terjadi dengan dirinya sekarang, tiba tiba saja lidahnya terasa kelu. Tidak sanggup untuk melanjutkan niatnya.

"Aku ingin."

"Bicara tentang apa Clara?."

"Tentang sesuatu..."

Gema membalikan tubuhnya berhadapan dengan anaknya.

"Bicaralah yang jelas, apa itu tentang kuliahmu?."

Gadis itu meneguk salivanya kasar, wajahnya tampak terlihat pucat dan gugup, seakan menjadi jadi kini tampaknya ia tidak sanggup untuk melanjutkan niat awalnya. Namun dengan segala usaha yang ada Clara mencoba memberanikan diri lagi.

"Sesuatu tentang..."

"Tentang apa sayang?."

"Tentang, ehm. Tentang Vee—."

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now