• Chapter 8 - Shut down

1.6K 58 5
                                    

HAPPY READING
VOTE



21+

















•••

BRAK









"WAKE UP!!."

Pintu besar itu sukses ditendang paksa oleh Veen, ia menendangnya sangat keras, bersama emosi yang terus mengelilinginya. Tangannya terlihat mengempal kuat, bahkan urat tangan dan leher pun tampak menonjol.

Veen terlihat tengah berteriak memaki sosok gadis cantik dengan beberapa luka yang terlihat disekujur tubuh. Clara terbangun terkejut akibat tendangan kuat yang ia dapatkan pada pergelangan kaki.
Pria itu sang pelaku melihat jengkel kearah Clara,
Veen kini semakin menjadi tangan kekarnya bahkan menarik lengan kurus Clara dengan sangat kencang hingga membuat gadis itu merintih kesakitan.

"Lepaskan aku!!, ini sangat sakit."

"Berisik, tidak berguna."

Balas Veen ketus.

Pria itu melepaskan cengkraman tangannya pada Clara, hal itu bukanlah akhir dari segala penyiksaan Veen terhadap Clara. Kini ia beralih pada telinga gadis itu, lalu menariknya secara paksa hingga timbul bekas kemerahan.

"Apa salah saya?."

Tanya Clara pada sang lawan, tangan yang terlihat banyak luka itu kini ia tumpu tepat didepan kepala nya, berjaga jaga takut akan Veen tiba tiba kembali memukul wajahnya lagi.

"Kau telah meracuni Sandra dan kau membuat kekasih saya jatuh pingsan."






PLAK





Untuk kesekian kali gadis itu harus merasakan sakit nya layangan tamparan keras dari seseorang yang kini berada dihadapannya, wajah Clara sedikit oleng karena kuatnya tenaga yang dimiliki oleh Veen.

Clara syok mendengar tuduhan itu.

"Saya tidak meracuni nyonya, saya bersumpah."

Memang benar apa yang dibicarakan oleh gadis tersebut, mana mungkin ia begitu tega meracuni Sandra yang terbilang sangat baik memperlakukannya.

"Saya bersumpah tuan."

Ucap gadis itu lagi, mencoba meyakinkan Veen.

Smirk yang dibenci Clara kini kembali terlihat jelas,
tampaknya Veen memang belum puas perihal
siksaan sesaat tadi. Bukan menyudahi hal tersebut malah pria itu kini menarik kasar rambut panjang Clara hingga beberapa helaian anak rambut itu tampak rontok.

Clara mendongak keatas.

"AKH."

"Kau pikir saya percaya?, kau menaru kacang di sup makanan siang milik Sandra. Apa kau tidak tau dia sangat alergi terhadap kacang?. Apa Pearl pelayan bodoh itu tidak memberitaumu?."

Clara memejamkan kedua matanya, memberanikan diri untuk menjawab.

"Maaf tuan, saya benar benar tidak tau. Saya tidak ada niatan untuk meracuni nyonya, sungguh saya bersumpah."






Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now