• Chapter 26 - Little girl

1.4K 41 2
                                    

HAPPY READING
VOTE















•••

Malam yang cukup panjang bagi Clara saat ini, gadis cantik itu tengah disibukkan oleh tuan nya. Veen suaminya itu jatuh pingsan tepat dihadapannya. Malam tadi Veen sempat melanjutkan aksi meminumnya, entah apa yang dipikirkan oleh pria itu hingga seperti ini, yang pasti Clara kini sangatlah khawatir.

Mungkin kepergian Sandra adalah faktor utamanya,
gadis itu tau jelas bagaimana Veen sangat mencintai wanita tersebut dengan sangat tulus, merasa cemburu pun sepertinya Clara tidak pantas, karena sampai kapanpun pria itu hanya mencintai satu wanita saja.

Clara telah selesai mengompres kompresan terakhir semalam, sudah sebanyak 6 kali gadis itu terjaga menjaga sang pria. Memberikan kompresan baru untuk menurunkan panasnya, namun sepertinya
panas dari pria itu sudah mulai turun. Clara bisa bernafas lega sekarang.

"Syukurlah."





Eugh






Leguhan lembut yang dikeluarkan dari pria disampingnya, membuat Clara begejolak. Dengan reflek gadis itu mengubah posisi nya menjadi berdiri. Veen mengejapkan kedua matanya perlahan dan melihat keadaan disekitar. Mata tajamnya kini berubah menjadi sayu, Veen melihat sosok gadis dihadapannya itu lekat lekat.

"Untuk apa kau disini?."

Tanya ketus Veen, pria itu mengubah posisi nya kembali.

Clara mengalihkan pandangan matanya dari sang tuan, gadis itu menaru beberapa obat yang diletakan dinakas meja tersebut.

"Semalam kau pingsan."

"Saya tidak butuh bantuanmu!!."

"Aku tidak bermaksud lancang, tapi."

"Keluar sekarang!!."

Karena tenaga yang dimiliki pria itu sedikit melemah, alhasil Veen hanya menendang kecil kaki Clara. Namun hal tersebut cukup membuat gadis itu ketakutan, sebelum keluar dari kamar sang tuan. Clara berpesan diambang pintu.

"Saya sudah menyiapkan makanan dan obat untukmu tuan."

Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya pintu besar kamar Veen pun tertutup rapat, membuat pria itu sedikit frustasi entah mengapa. Tangan kekarnya
menyentuh dahi yang sedikit basah karena kompresan yang dibuat oleh Clara tadi, Veen berdecak kesal.

"Beraninya dia!!."

Kembali dengan posisi tidur, Veen memejamkan kedua matanya. Sepertinya tubuhnya kini mengalami efek berat akibat minuman yang dikonsumsi nya akhir akhir ini, ia tumbang. Pria itu memilih untuk kembali beristirahat sejenak.

•FLASHBACK ON

Veen terbaring lemah karena asam lambung yang dideritanya, suhu badan pun naik drastis membuat ia tidak bisa pergi bersekolah.

"Kenapa aku harus sakit?."

"Veen kau sudah bangun?."

Sandra, gadis cantik itu dengan cekatan menganti helai demi helai kain kompresan pada dahi Veen
dengan telaten. Kepedulian Sandra membuat Veen terdiam tak bergeming.

Stepfather|| END ✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum