• Chapter 40 - Evil Brako

667 31 7
                                    

HAPPY READING
VOTE















•••

3 bulan kemudian...






2 bulan terakhir ini pria itu selalu menemani Clara disetiap harinya. Geandra, ia sempat kembali ke Spanyol beberapa bulan yang lalu untuk melihat kondisi perusahaanya. Lalu kemudian kembali lagi pada Canada, untuk menemui Clara. Pikiran pria itu tidak tenang sama sekali atas kasus yang masih belum ada titik terang ini, beberapa polisi masih berusaha mencari keberadaan Brako. Tapi hasilnya masih tetap nihil.

Gean kembali karena mendengar berita besar yang menyebar dihampir seluruh negara, tentang teror kematian masal panti elit juga teror perusahaan milik Gema dinegara tersebut. Hal itu diperkuat dengan beberapa cctv yang memantau disetiap sudut perusahaan milik wanita itu. Sebagai detektif ia sangat yakin bahwa kejadian teror panti tersebut dengan perusahaan milik Gema dilakukan oleh orang yang sama.

Saat ini musuh terbesar mereka hanyalah satu, tentu pikiran mereka langsung tertuju pada Brako. Gean mulai curiga bahwa pria itu berada di Canada kini, ia sempat membicarakan kecurigaannya juga pada Felix serta Gema. Felix pun menyetujui pendapatnya.

Mereka berkumpul diruang tamu, membicarakan kejadian yang sedang ramai saat ini.

"Aku yakin itu Brako."

Ucap Felix dengan nada kesal.

"Aku juga berfikir seperti itu. Melihat beberapa hasil investigasiku dan postur tubuh dari cctv tersebut,
membuatku bertambah yakin."

Balas Gean dengan yakin.

"Kita telah berusaha menangkap Brako, akan lama jika kita menangkap satu persatu. Aku sudah memutuskan ini kemarin, untuk menangkap Veen juga sekaligus."

"Lagi lagi kau gegabah. Felix."

Balas Gean tak terima.

"Gegabah?. Sudah hampir 3 bulan kita melewati ini, mereka terpisah. Akan semakin mudah untuk kita menangkap keduanya, Brako sudah pasti berada disini."

Balasnya dengan lebih sarkas, Gean mengeram kesal melihat keputusan pribadi dari pria dihadapannya.

"Yang melakukan itu Brako bukan Veen."

Tekan pria tersebut, mencoba membela lagi.

"Kau terus saja membela penjahat itu bodoh. Keputusanku sudah bulat, akan ku gerakan tim ku yang berada disana untuk menangkap Veen secepatnya."

Final Felix.

Dengan sigap Gean berdiri dan meraih kera baju milik Felix, begitupun sebaliknya.

"KAU INI. KAU..."









"CUKUP!!."

Gema menahan keduanya yang tampak sama sama tersulut emosi, wanita itu berteriak pada mereka.

"Tidak ada waktu untuk bertengkar sekarang. Masalah kita sedang serius."

Ucap kembali Gema dengan nada penuh penekanan.

"Aku sudah tidak tahan Gema. Pria ini menyembunyikan seorang kriminal."

Stepfather|| END ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora