• Chapter 7 - Hurt me

2K 59 10
                                    

HAPPY READING
VOTE
















•••

"Makan bodoh!!."

Gema memalingkan kedua wajahnya saat Brako memaksa wanita itu untuk makan, sekuat tenaga Gema menolak suapan kasar tersebut. Brako yang mulai sedikit jengkel kini malah menangkup kasar wajah wanita itu, lalu dimasukannya paksa segempal nasi kedalam mulut Gema sampai berhasil membuat wanita tersebut tersedak.

"Jangan mati dulu, saya belum puas."








UHUK

UHUK









"Lepaskan tangan kotormu, dari wajah saya."

"Wajahmu yang kotor, wanita jalang."

Balas Brako acuh.

Untuk kesekian kali tamparan keras melayang lagi pada pipi mulus Gema, tentu saja hal tersebut membuat wanita itu semakin memberontak kesal. Ingin rasanya Gema memukul pria dihadapannya kini, namun apa daya dirinya tidak bisa berbuat apapun. Justru Brako kembali menangkup wajah wanita itu lagi.

"Dimana Felix?."

Tanya Brako memaksa pada Gema.

"Untuk apa kau mencari adik iparku?."

"Apa dia tidak memberitaumu?. Memang manusia pembohong haha."

"APA MAKSUDMU?."

Jawab Gema tak terima.

"Saya hanya perlu jawaban itu. Sekarang dimana Felix?."

"Tidak akan pernah saya memberitaumu."

"Memang kalian berdua sama saja."

Air mata Gema kini lolos terjatuh, sukses membasahi pipinya kini. Padahal wanita itu sejak kemarin sudah  berusaha keras untuk menahan tangisannya. Semua siksaan dan perkataan Brako hari ini tidak bisa dibendungnya lagi. Gema menangis sejadi jadinya kala dirinya mengingat akan nasib sang anak dan keluarganya yang terancam dengan orang licik seperti Brako.

"Baru menangis?."

Air mata yang sempat deras mengalir tadi kini mulai berhenti, bola mata Gema seakan melebar terkejut dengan pernyataan yang keluar begitu saja dari sosok pria kejam didepannya. Tangan itu mulai bergetar sukses digengam kasar oleh Brako, pria itu mendekatkan wajahnya tepat dihadapan Gema.

"Dimana air mata mu dulu?."

Kembali ditangkup wajah Gema oleh Brako.

"Saat kau membunuh anak kita?."

Lanjut pria tua itu.

Gema memberontakan wajahnya dengan cukup keras, wanita itu menundukan wajahnya tak berani menatap kembali sang lawan. Melihat hal itu Brako mengelus menyisikan air mata Gema lengkap dengan smirk nya dan mendongakan kasar wajah Gema keatas lagi dengan paksa.

"DIMANA BODOH!!."

Tekan kembali Brako.

Brako menjauhkan tubuhnya dengan cepat, lalu tanpa perasaan kini ia menendang perut Gema lagi berulang kali, ia juga mulai merengut rambut wanita itu dengan kencang. Hingga terlihat helaian rambut wanita tersebut yang rontok. Ibu satu anak itu tidak melawan sedikitpun justru ia hanya diam saat pria kejam dihadapannya memperlakukan dirinya bagai seekor hewan, membiarkan Brako dengan emosinya hingga pria itu puas.








Stepfather|| END ✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora