• Chapter 29 - New problems

1K 37 1
                                    

HAPPY READING
VOTE














•••

Permainan yang diberikan Veen pada Clara sukses membuat gadis itu tersipu malu, pria yang dikenal kejam dan dingin membuatnya membeku dengan semua perlakuan lembut yang ditunjukkan pria itu padanya.

Sungguh hal itu sangat membuat pikiran mustahil nya hilang begitu saja, bayangan sentuhan lembut dari Veen terus menghantuinya, terutama bagaimana Clara melihat jelas perubahan mata tajam pria itu menjadi sayu. Gejolak perasaan yang setiap hari semakin meninggi membuat gadis itu terus berharap, walaupun kenyataannya indah itu hanya sementara.

Suaminya berhasil membuatnya jatuh didasar paling dalam, padahal tadi Veen sempat memaki bayi nya yang berhasil membuat gadis itu sakit hati.

"Aku tidak paham denganmu Veen, sungguh."

Lirihnya dengan perlahan, ia takut membangunkan pria itu yang tengah tertidur disamping nya dengan lelap.

Masih tak percaya sampai detik ini sekalipun, pria itu sudi untuk berbaring bersama, tentu saja ini adalah hal yang sangat langkah bagi Clara. Bahkan cukup mustahil, mengingat sebelumnya Veen sangat tidak suka dengannya, bahkan mungkin masih sama dengan saat ini.

"Ah pakaianku."

Clara menotis kondisinya saat ini, tubuhnya hanya berbalut selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya juga Veen, setelah percintaan itu terjadi mereka sempat tertidur sebentar dan Clara lebih dulu lah yang terbangun.

Gadis itu meraih pakaiannya yang tercecer dilantai, lalu memakainya dengan cepat. Niatnya ingin segera keluar dari kamar itu lebih dulu, takut jika Veen kembali bangun dengan perasaan marahnya, namun saat hendak bangkit dari tempat tidurnya Clara melihat wajah pria itu yang sedikit pucat dan lesuh.

Ia memberanikan diri untuk mengecek suhu badan Veen, ia menyentuh dahi suaminya dengan perlahan, benar saja sepertinya suhu badan Veen kembali naik.

"Ini sangat panas."

Tanpa berlama lagi dengan cepat gadis cantik itu menarik selimut itu sampai leher Veen dan pergi keluar dari kamar untuk mengambil kompresan semalam yang sempat dipakai pria itu malam tadi, dengan sedikit tergesa gesa karena panik yang menyerangnya.

Bagaimana tidak, panas yang dialami Veen lebih kuat ketimbang saat kondisi terakhirnya kemarin,
itulah yang membuat Clara sangat terlihat panik.

Clara membuka cepat pintu kamar Veen, lalu masuk kedalam tanpa menutup pintunya kembali.

"Dimana semua kompresan malam tadi?."




Ada sepasang mata yang turut memperhatikannya dari balik pintu, pria dengan HT digengamannya melihat pergerakan Clara yang tergesa gesa.

"Saya sudah siap, bahkan saya sudah menyamar. semua cctv yang mengakses mansion ini juga sudah saya matikan."






"Lakukan sekarang!!."








BRAK








Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now