• Chapter 35 - New facts

966 37 2
                                    

HAPPY READING
VOTE












•••

Sudah seminggu lebih mereka mendekap diruangan hampa ini, Griel dan juga Arnold kedua pria itu masih tetap berusaha untuk lolos. Keduanya bahkan rela beberapa kali dihajar habis habisan oleh beberapa orang disana, karena berhasil membuka ikatan tali yang melekat ditubuh masing masing.

"Ck, kita gagal lagi karena kedatangan 2 orang baru suruhan Brako itu."

Decak Arnold kesal.

"Sudah kuduga."

Griel merengangkan kepalanya yang sedikit kaku,
terlihat beberapa memar kebiruan menghiasi keduanya.

"Apa Gean tidak mencari kita?, apa dia tidak curiga sahabatnya ini hilang."

"Aku yakin dia pasti tengah menyelidiki semua ini, tenang saja kau tidak akan mati."

"Cih bukan begitu, porsi makanan yang mereka berikan hanya sedikit dan itu sama sekali tidak enak."

"Setidaknya kau masih bisa makan."

Balas Griel yang masih terlihat merengangkan otot otot tubuh dan kepalanya.

"Harapanku hanya satu, kau tau?."

Arnold beralih fokus pada wajah pria disampingnya dengan seksama.

"Aku harap Brako tidak berhasil melihat isi ponselku, kau tau itu sangat berbahaya jika dia tau."

Ucap kembali Arnold, pria itu mengangguk paham.

"Aku paham, Gean akan dalam situasi berbahaya. Bagaimanapun kita harus segera keluar secepatnya."

"Tapi dua orang yang berjaga didepan itu..."

"Mereka pasukan militer kuat yang dipilih Brako untuk menjaga kita."

"Kenapa kau baru memberitauku?."

"Lupa."

Arnold mengerutuh kesal terhadap pria disampingnya yang kini sedang tertawa.

"Kita harus keluar dengan cara nekat."

"Kau gila?, mereka punya senjata sedangkan kita?."

"Itu masalah mudah, yang terpenting kita harus keluar lebih dulu dari tempat menjijikan ini...lagi pula aku ingin sekali memenggal kepala Brako itu,
Kau tau?, sekarang ini aku sangat dendam padanya."

"Griel!!, Lihat kau dan aku. Wajah kita sudah habis dipukuli oleh mereka."

"Kau tidak dengar semalam?, huh sudahku duga."

Helang nafas dari Griel, sebelum kembali lagi melanjutkan pembicaraannya.

"Mereka berdua dipindahkan oleh Brako kesuatu tempat tadi malam, jadi inilah kesempatan kita."

"Benarkah?, kenapa tidak bilang!!."

"Setelah kita berhasil lolos, kita harus menemui Gean."

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now