•• Ending - I love 1000 stars

2.6K 49 7
                                    

HAPPY READING
VOTE








•••

3 bulan kemudian...



"Jadi bagaimana, kau sudah memutuskannya?."

"Kau terus saja berbicara. Apa kau tidak percaya padaku?."

"Cih, iya iya."






"Felix, Gean."

"Ada apa Anne?."

Saut Felix dari kejauhan, Anne berlari kecil menghampiri keduanya.

"Jangan berlari nanti Alkasya bangun."

Tegur Felix dengan nada lembut, Anne yang mendengar itu tertawa.

"Maaf ya. Ehm, aku sudah siap. Semuanya juga."

"Aman kan?."

Kini Gean menyaut, gadis blonde itu mengangguk kecil.

"Kalau begitu ayo kita lakukan."

Ucap Gean kembali, keduanya mengangguk paham.






"Anne, Felix. Kalian dimana?."

Gadis itu baru saja kembali dari minimarket terdekat disekitar komplek ini, hanya Clara sendiri dengan tas ditangannya. Sedangkan Alkasya anaknya itu, tadi ia menitipkannya pada Anne juga Felix. Kebetulan sekali Anne sedang tidak bisa mengantarkannya. Karena sedang sedikit tidak enak badan katanya, jadi ia menyerahkan Alka untuk dijaganya saja.

Clara membeli beberapa bahan makanan juga keperluan dari anaknya, jam menujukan pukul 11 siang. Gadis itu kini menyandarkan tubuhnya dibahu sofa. Rumah ini tampak tenang dan sunyi, ia berusaha memanggil Felix serta sahabatnya itu. Tapi sepertinya mereka sedang tidak ada dirumah saat ini. Entah kemana mereka, yang jelas keduanya tidak bilang apa apa pada Clara tadi.

Diumur yang masih 23 tahun ini, gadis itu harus menjadi lebih dewasa dalam hal menyigapi masalah. Bahkan ia sudah bisa mengontrol beberapa kebiasaannya. Kenyataan menjadi seorang ibu itu jauh lebih sulit dari apapun, Clara merasakan hal tersebut. Walaupun begitu ia tetap bahagia memiliki Alkasya, anaknya.

"Alkasya."

Gumam Clara, gadis itu tersenyum saat menyebut nama anaknya. Nama indah yang diberikan Veen untuk bayi mereka, sangat cocok dengan wajah anaknya yang tampak mengemaskan. Alka bayi laki laki yang terlahir dengan bahagia, menjalani hari hari yang penuh luka itu telah lahir. Ia menjadi pelengkap hidup Clara dan penawar kesedihannya kini.

Bayi yang sangat mirip dengannya juga dia. Gadis itu memang tidak berniat untuk mengingat sosok pria itu kembali, namun sepertinya tidak bisa. Veen telah menjadi bagian dalam hidupnya.

"Alkasya..."

Lirih Clara dengan tersenyum.





KRIET





"Eh?, Anne."

Gadis itu reflek bangkit dari posisi nyamannya, matanya melihat keseliling ruangan yang tampak sunyi. Clara mendengar sesuatu seperti seseorang sedang membuka pintu, ia tidak salah dengar. Gadis itu mencoba mengabaikannya, Clara berniat pergi dari ruangan utama menuju kamarnya.

Stepfather|| END ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن